Kemendikbud-Ristek Tingkatkan Standar Kompetensi Penerjemah di Indonesia
Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa (Pustanda), bagian dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), mengadakan Lokakarya Konvensi Nasional Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) untuk Bidang Penerjemahan. Acara ini berlangsung di Jakarta pada 24-26 Juli 2024, dihadiri oleh 62 peserta yang berasal dari berbagai kementerian, lembaga, asosiasi profesi, perguruan tinggi, komunitas, dan praktisi.
Lokakarya ini bertujuan untuk menyusun naskah RKKNI Bidang Penerjemahan, yang meliputi teks umum dan teks sastra. Naskah ini akan diuji oleh peserta dari berbagai unsur pemangku kepentingan untuk memastikan kualitas dan kesesuaiannya. Setelah proses uji materi dan verifikasi, naskah tersebut akan diajukan untuk dijadikan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana, menjelaskan bahwa penerjemahan merupakan salah satu fokus di unit tersebut. “SKKNI pertama kali disusun pada tahun 2021 di Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, dan pada tahun 2022 dilanjutkan oleh Pustanda,” ujar Iwa dalam keterangan resminya pada Jumat (26/7).
Iwa menekankan pentingnya kegiatan ini untuk menyusun dan mengesahkan naskah RKKNI Bidang Penerjemahan. “Penerjemah adalah profesi penting, sehingga sertifikasi bagi penerjemah perlu dilakukan. Dengan adanya SKKNI Penerjemah Teks Umum dan Teks Sastra, diharapkan RKKNI Bidang Penerjemahan dapat segera diselesaikan sesuai dengan pedoman yang berlaku. Kami berharap, dengan dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan, proses ini dapat berjalan dengan baik,” tambahnya.
Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa juga telah melaksanakan pengembangan penerjemahan dan penjurubahasaan melalui penyusunan enam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk penerjemah dan juru bahasa.
SKKNI Ini Dibagi Dalam 3 Kelompok Utama :
- Juru Bahasa Lisan:
- SKKNI Juru Bahasa Lisan Konferensi
- SKKNI Juru Bahasa Lisan Kemasyarakatan
- Penerjemah Teks:
- SKKNI Penerjemah Teks Umum
- SKKNI Penerjemah Teks Sastra
- Juru Bahasa Isyarat:
- SKKNI Juru Bahasa Isyarat Tuli
- SKKNI Juru Bahasa Isyarat Dengar
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia untuk rumpun pertama, yaitu Juru Bahasa Lisan, telah berhasil disusun pada tahun 2023. Pada tahun 2024, Pustanda fokus pada penyusunan Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (RKKNI) untuk rumpun kedua, yaitu Bidang Penerjemahan Teks Umum dan Teks Sastra. RKKNI untuk rumpun ketiga, yakni Juru Bahasa Isyarat Tuli dan Juru Bahasa Isyarat Dengar, diharapkan dapat disusun tahun depan.
Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Ditjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Amir Syarifuddin, menyampaikan harapannya terhadap RKKNI. “RKKNI ini diharapkan dapat menjadi bagian dari KKNI yang dapat digunakan secara luas. Dari 1.110 naskah SKKNI yang ada, sekitar 10% atau 116 naskah sudah menjadi KKNI,” katanya.
Ketua Tim Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan, Marike Ivone Onsu, juga menambahkan bahwa keenam naskah RKKNI telah menjadi produk Kemendikbudristek sejak tahun 2021. “KKNI Penjurubahasaan lisan telah disusun pada tahun 2023, dan tahun ini kami fokus pada penyusunan KKNI Teks Umum dan Teks Sastra. Kami masih memiliki pekerjaan tahun depan untuk menyusun RKKNI Juru Bahasa Isyarat,” tuturnya.
