Kemendikbudristek : Lebih dari 112 Ribu Mahasiswa Terlibat dalam Program Kampus Mengajar
Sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), hingga saat ini lebih dari 112 ribu siswa telah mengikuti Program Kampus Mengajar di lebih dari 23 ribu sekolah sasaran.
Menurut Sri Suning Kusumawardani, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, program kampus mengajar adalah solusi untuk kebutuhan pasar tenaga kerja terhadap sumber daya manusia (SDM) yang semakin kompleks.
Sri mengatakan bahwa program ini memungkinkan siswa berkolaborasi dan terlibat secara langsung dengan guru, kepala sekolah, dan orang tua. Dia mengklaim bahwa siswa akan memperoleh keterampilan seperti komunikasi, kerja sama, kepemimpinan, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah.
Program Kampus Mengajar, yang akan dimulai pada angkatan ketujuh, memiliki dua tujuan utama. Yang pertama adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dan yang kedua adalah untuk mempercepat peningkatan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah sasaran.
Sri berharap perguruan tinggi dapat mendukung program ini sepenuhnya sehingga mahasiswa dapat mendaftar, berpartisipasi, dan memberikan kontribusi sebanyak mungkin.
Siswa vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menerima metode pembelajaran baru melalui program Kampus Mengajar, kata Beny Bandanadjaja, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek. Dengan bekerja sama dengan para guru, mahasiswa vokasi memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka tentang literasi digital serta membantu dalam melatih kepemimpinan dan keterampilan komunikasi peserta didik di sekolah menengah kejuruan.
30.000 siswa yang terpilih akan dapat bergabung dengan Kampus Mengajar angkatan ketujuh, yang akan dimulai pada 1 November 2023. Para peserta akan menjalani berbagai seleksi sebelum ditempatkan di 3.000 sekolah sasaran di seluruh Indonesia, yang termasuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Kejuruan.