Kemendikbudristek Mendorong Kolaborasi Universitas dan Pentahelix
Untuk mencapai dampak yang nyata bagi masyarakat, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong kolaborasi antara seluruh universitas di Indonesia dan pihak-pihak terkait dalam Pentahelix.
Faiz Syuaib, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek, menekankan bahwa universitas harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan stakeholder eksternal agar tindakan mereka memenuhi kebutuhan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan di Festival Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) 2023 di kampus UI di Depok.
Selain itu, Faiz Syuaib menekankan konsep pembelajaran sepanjang hayat, yang saat ini sedang berkembang di seluruh dunia. Konsep ini mendorong universitas untuk membangun hubungan dengan dunia luar di luar kampus. Selain itu, ia menegaskan bahwa pendidikan perguruan tinggi tidak boleh terbatas pada dana resmi. Akibatnya, diharapkan bahwa kerja sama dengan semua pihak dalam Pentahelix akan memungkinkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan untuk mencapai Visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Faiz Syuaib menyatakan bahwa melibatkan berbagai stakeholder dari berbagai disiplin ilmu dalam riset dan edukasi universitas sangat penting. Universitas Indonesia telah didorong oleh pemerintah melalui berbagai program, seperti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), untuk bekerja sama dengan elemen Pentahelix.
Salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, program pengabdian kepada masyarakat, memungkinkan universitas untuk bekerja sama dengan Pentahelix. Melalui program ini, universitas dapat memberikan solusi praktis dan membantu masyarakat secara langsung.
Faiz berharap bahwa hasil riset universitas dapat membantu visi Indonesia Emas 2045 dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan bekerja sama dengan pihak dalam Pentahelix.
