Dalam konteks Program Merdeka Belajar, BSKAP Kemendikbudristek meluncurkan buku berjudul “Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran”.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merilis buku “Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran” dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). Melalui program Merdeka Belajar, buku ini menceritakan perjalanan transformasi pendidikan Indonesia sejak awal pandemi COVID-19 hingga saat ini.
Merdeka Belajar dimaksudkan untuk melibatkan semua elemen masyarakat dalam transformasi sistem pendidikan, menurut Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini dibuat sebagai hasil kerja sama antara BSKAP Kemendikbudristek dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), sebuah program yang didanai oleh pemerintah Australia dan Indonesia.
Sejak tahun 2016, INOVASI telah aktif mendukung upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia. Selama tiga tahun terakhir, INOVASI telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa Indonesia telah membuat kemajuan dalam transformasi pembelajaran setelah krisis pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Seperti yang ditunjukkan oleh studi tiga tahun yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dan INOVASI, Kurikulum Merdeka mampu mempercepat pemulihan siswa lebih dari dua bulan. Keberhasilan ini disebabkan oleh kurikulum yang lebih fleksibel yang berfokus pada kemampuan esensial, yang berdampak positif pada pencapaian belajar siswa.
Buku ini merupakan kesimpulan dari penelitian tersebut, yang tidak hanya meningkatkan pemahaman orang tetapi juga membantu Kemendikbudristek membuat kebijakan transformasi pendidikan yang relevan. Buku ini unik karena membahas dampak pandemi dan upaya pemulihan dalam konteks Merdeka Belajar.
Kepala BSKAP Anindito Aditomo mengatakan bahwa setelah satu tahun pandemi COVID-19, ada indikasi penurunan hasil belajar peserta didik. Ini setara dengan enam bulan untuk literasi dan lima bulan untuk numerasi. Pendidikan bebas, seperti Kurikulum Merdeka, telah menyelesaikan masalah ini karena lebih fleksibel dan berfokus pada kemampuan dasar.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Stephen Scott, menyambut baik kerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Dia menyatakan bahwa pemerintah Australia akan mendukung upaya tersebut.