Kemendikbudristek : Program PMM Menguatkan Persatuan Indonesia
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek, Benny Bandanadjaja, mengungkapkan bahwa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) memiliki potensi untuk memperkuat keberagaman dan persatuan Indonesia, terutama di antara mahasiswa.
“Pada pelepasan mahasiswa program PMM angkatan 4 Tahun 2024 di Jakarta, Rabu, saya ingin menyampaikan bahwa ada banyak kisah inspiratif dan prestasi yang telah ditinggalkan oleh peserta PMM sebelumnya, yang telah memperkaya keragaman dan memperkuat persatuan Indonesia,” ungkap Benny.
Sejak diluncurkan secara resmi pada tahun 2021, program ini telah memberikan pengalaman berharga kepada puluhan ribu mahasiswa Indonesia, khususnya dalam memahami keberagaman.
“Kami telah menyaksikan banyak kisah inspiratif dari peserta PMM sebelumnya yang telah menambah kekayaan keberagaman dan memperkuat persatuan Indonesia,” tambahnya.
Hal ini karena mahasiswa yang mengikuti program PMM akan menghabiskan satu semester penuh di perguruan tinggi tuan rumah, yang mungkin berada di daerah atau pulau yang berbeda dengan tempat asal mereka.
“Partisipasi mahasiswa dalam program PMM secara otomatis memberikan pengalaman luar biasa, terutama dalam memahami dan menghargai keanekaragaman budaya yang berbeda dari daerah asal mereka,” jelas Benny.
Pentingnya Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan 4 ini adalah karena ini adalah kali pertama mahasiswa dari perguruan tinggi vokasi memiliki kesempatan untuk berkontribusi, yang akan membuka peluang pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya.
“Tidak hanya belajar menyesuaikan diri dengan budaya baru, tetapi mahasiswa juga akan terpapar dengan sistem pembelajaran, metode praktik, dan kurikulum yang berbeda dari perguruan tinggi tuan rumah,” lanjutnya.
Benny juga menekankan bahwa PMM memberikan lebih banyak pilihan bagi mahasiswa vokasi dalam memilih metode pembelajaran sesuai minat mereka.
“PMM adalah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia dan pada saat yang sama memperkuat persatuan dalam keberagaman,” tambahnya.
Program ini memiliki enam elemen utama, termasuk pertukaran mahasiswa antarpulau, pengakuan hasil belajar hingga 20 SKS, dan memungkinkan pertukaran mahasiswa antara PTN dan PTS.
“Melalui Modul Nusantara, Pertukaran Mahasiswa Merdeka juga menggali tema persatuan dalam keragaman melalui pertukaran akademik antara program akademik dan vokasi, yang dapat diikuti oleh mahasiswa semester tiga, lima, dan tujuh,” jelas Benny.