Kemendikbudristek : Program Praktisi Mengajar sebagai Penghubung antara Pendidikan dan Industri
Menurut Gamaliel Waney, Kepala Program Praktisi Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), program ini berfungsi dengan baik sebagai penghubung antara dunia bisnis dan pendidikan. Waney menyatakan dalam keterangan resminya di Jakarta pada hari Senin bahwa program ini akan menyelesaikan perbedaan antara dunia pendidikan dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dan akan memastikan bahwa lulusan akan sesuai dengan kebutuhan industri.
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memungkinkan perguruan tinggi, koordinator perguruan tinggi, guru, dan praktisi untuk mendaftar akun untuk Program Praktisi Mengajar. Pendaftaran dibuka dari 8 hingga 25 Januari 2024.
Diharapkan program ini akan memberikan kesempatan baru bagi lulusan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan profesional melalui Mata Kuliah Kolaborasi.
Menurut Mohammad Sofwan Effendi, Direktur Sumber Daya Direktorat Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI, Program ini Mengajar meningkatkan produktivitas dan kompetensi SDM dengan melibatkan perguruan tinggi yang menguasai bidang akademik serta praktisi dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), masyarakat, dan
Menurut Sofwan, program ini akan mendorong dosen untuk berkontribusi lebih aktif di dunia profesional, dan perguruan tinggi dapat mengundang untuk terlibat dalam penyusunan kurikulum dan perkuliahan di kelas. Dengan cara ini, mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan pendidikan yang komprehensif dengan mendapatkan bekal pengetahuan akademik dari dosen dan pengalaman profesional dari praktisi.
Dengan Program Praktisi Mengajar yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek, harapannya adalah dapat terwujudnya sinergi yang lebih erat antara dunia pendidikan dan industri. Melalui kolaborasi ini, diharapkan lulusan dapat lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja, memperkaya pengetahuan akademis dari dosen, dan memperoleh wawasan profesional dari para praktisi. Semua ini membentuk fondasi kokoh untuk peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan persiapan yang optimal menghadapi perubahan dinamis di dunia profesional masa depan.