Kemendikbudristek : Transformasi Guru Penggerak Menjadi Pemimpin Pembelajaran
Bandung, Penjuru – Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), guru yang bertugas jadi transformasi Guru Penggerak akan menerima pendidikan khusus untuk mempersiapkan diri mereka untuk menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran.
Menurut Kasiman, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan di Kemendikbudristek, guru penggerak menerima pendidikan yang berfokus pada siswa dan unik, yang disesuaikan dengan perkembangan Kurikulum Merdeka.
Saat berkunjung ke Kemendikbudristek di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dia menyatakan, “Dalam proses pendidikan mereka, Guru Penggerak dilatih untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran. Semua konsep telah terhubung, mulai dari kurikulum hingga transformasi yang dialami oleh para guru.”
Guru penggerak dianggap sebagai pemimpin yang mendorong pertumbuhan siswa secara keseluruhan, aktif, dan proaktif. Mereka juga membantu pendidik lainnya untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada murid.
Para calon guru harus melalui seleksi ketat dan pendidikan khusus selama enam bulan sebelum menjadi guru penggerak. Kasiman mengatakan bahwa selama kursus ini, calon guru penggerak akan dilatih dengan sepuluh modul yang membahas berbagai topik pembelajaran, seperti pemikiran berbasis aset, kepemimpinan dalam pembelajaran, pembelajaran berpusat pada siswa, dan pembelajaran diferensial.
Melalui modul-modul ini, mereka dididik untuk tidak mengeluh tentang kondisi, fasilitas, atau sarana prasarana yang tersedia di sekolah; sebaliknya, mereka diajarkan untuk memanfaatkan sarana dan prasarana tersebut secara maksimal.
Guru penggerak diyakini dapat mengidentifikasi kemampuan yang ada di sekolah dan mengoptimalkannya untuk kemajuan pendidikan dan pengembangan kualitas murid. Mereka juga didorong untuk melibatkan kekayaan lokal, keterampilan guru, dan kemampuan anggota keluarga murid.
Kasiman menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan Guru Penggerak adalah untuk menghasilkan pemimpin pembelajaran yang dapat memengaruhi dan menginspirasi guru lain dengan melakukan sesuatu yang benar.
Dia menambahkan, “Guru Penggerak tidak hanya belajar, tetapi juga sudah mengaplikasikan ilmunya dalam praktik di sekolah, dan pengetahuan dan pengalaman ini diwariskan langsung kepada murid-murid, guru-guru lain di sekolahnya, dan para pendidik di wilayahnya.”