Kemenhub Memfasilitasi 17 Penyandang Disabilitas untuk Mudik Gratis Melalui Jalur Udara
Bandung, Penjuru – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan operator penerbangan untuk memfasilitasi 17 penyandang disabilitas agar dapat melakukan mudik gratis melalui transportasi udara pada Lebaran 2024.
Maria Kristi Endah Murni, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, mengungkapkan hal ini saat pelepasan acara “Mudik Inklusi Ramah Disabilitas melalui Angkutan Udara” di Jakarta, pada hari Kamis.
Kristi menyatakan bahwa pihaknya bertekad memberikan pendampingan kepada 17 penyandang disabilitas tersebut, sehingga mereka dapat merasa aman dan nyaman selama perjalanan, mulai dari keberangkatan, penerbangan, hingga sampai ke tujuan akhir mereka.
“Kami berusaha agar teman-teman ini merasa nyaman karena moto mudik kita adalah ‘Mudik Ceria Penuh Makna’, tetapi juga harus memastikan kenyamanan mereka. Oleh karena itu, kami harap perhatian ekstra diberikan pada saat keberangkatan dan kedatangan, untuk membuat mereka merasa nyaman, ini adalah bagian dari persahabatan kita,” ungkapnya.
Kristi juga menyatakan bahwa ke depannya, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan mitra penerbangan seperti Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Airnav, sehingga lebih banyak penyandang disabilitas yang dapat menikmati fasilitas mudik gratis, baik pada Lebaran maupun pada liburan Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, belasan penyandang disabilitas tersebut akan melakukan perjalanan mudik ke berbagai daerah, dengan rute yang mencakup Jakarta-Banda Aceh, Jakarta-Lampung, Jakarta-Pangkal Pinang, Jakarta-Padang, dan Jakarta-Medan, menggunakan layanan dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Indonesia Air Asia, Citilink, Pelita Air, Sriwijaya Air, dan Super Air Jet.
Salah satu penyandang disabilitas, Catur Sigit Nugroho, menyatakan rasa syukurnya atas fasilitas yang disediakan oleh Kementerian Perhubungan dalam mudik Lebaran 2024. Ia menyampaikan bahwa dari 17 orang yang diberangkatkan, ada yang sudah 10 hingga 15 tahun tidak pernah pulang kampung karena keterbatasan diri dan juga karena harga tiket yang mahal.
“Dari teman-teman yang ada di sini, ada yang sudah lama tidak pulang kampung, ada yang bahkan sudah sampai 15 tahun, 10 tahun tidak pulang, karena keterbatasan diri kami yang disabilitas. Harga tiket juga cukup mahal bagi kami,” ungkapnya.
Catur berharap bahwa di masa mendatang, kuota mudik gratis dapat diperluas, sehingga dapat membantu para penyandang disabilitas untuk mudik baik pada Lebaran maupun liburan Natal dan Tahun Baru.
“Kami berharap tahun depan dapat difasilitasi lebih banyak lagi, karena memang kami sangat membutuhkan. Terutama bagi yang berasal dari luar Pulau Jawa. Semoga dapat diperluas, sehingga teman-teman yang sudah lama tidak berkesempatan mudik, bisa kembali pulang,” tutupnya.