“Bonus Demografi 2030 : Investasi Kesehatan Rp1.200 Triliun”
Pada tahun 2030, bonus demografi Indonesia membuka peluang investasi sekitar 84 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp1.200 triliun lebih di sektor kesehatan, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, menyatakan bahwa peluang investasi kesehatan di Indonesia sangat tinggi. Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan penduduk usia produktif pada periode tersebut akan mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) Indonesia, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi dalam kesehatan.
Maxi juga mengungkapkan bahwa pada saat bonus demografi, angka GDP per kapita Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 12.500 Dolar AS per kapita, yang akan berkontribusi pada peningkatan pengeluaran kesehatan per kapita. Ini akan membawa rata-rata usia harapan hidup dari 72 tahun menjadi 76 tahun, setara dengan Malaysia.
Dia menekankan pentingnya revolusi industri di sektor kesehatan yang telah mengubah dunia saat ini dan mengatakan bahwa berinvestasi dalam kesehatan adalah peluang yang sangat menjanjikan.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya juga menyatakan bahwa Indonesia adalah tujuan investasi yang menarik, terutama di sektor kesehatan, karena pertumbuhan penduduk yang terus berlanjut dan peningkatan pengeluaran kesehatan yang menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para investor.