spot_img

Kemenko PMK Peringatkan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Hak Anak

Date:

Kemenko PMK Peringatkan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Hak Anak

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyoroti dampak perubahan iklim terhadap anak-anak, yang mendorong perencanaan mitigasi dengan mempertimbangkan perspektif anak.

“Dampak kekeringan yang berkepanjangan secara berulang memengaruhi kelompok rentan, termasuk anak-anak,” ungkap Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, dalam Seminar Nasional Multi Sektor dan Kick Off Generasi Iklim di Jakarta, Kamis.

“Dampak nyata yang dialami anak-anak termasuk infeksi saluran pernapasan akut yang menghalangi kehadiran mereka di sekolah, ketidakstabilan pangan sebagai dampak kekeringan yang berkontribusi pada kemiskinan, mendorong peningkatan pernikahan anak, dan prevalensi stunting,” tambahnya.

Data ini didasarkan pada studi oleh Save The Children pada tahun 2023 mengenai tindakan adaptasi dan antisipatif terhadap perubahan iklim di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, dengan fokus pada wilayah Sumba Timur, Lombok Barat, dan Kupang.

Membacakan pidato dari Menko PMK Muhadjir Effendy, Woro juga menyoroti contoh dampak kekeringan berkala, yang membuat anak-anak terlibat dalam pengambilan air dari jarak yang jauh. Hal ini tidak hanya mengganggu kegiatan sekolah, tetapi juga memberikan tekanan pada keluarga.

“Dampak krisis iklim ini menunjukkan bahwa anak-anak mengalami beban yang tidak proporsional karena mereka tumbuh dalam situasi yang penuh ancaman. Hal ini diperparah oleh fakta bahwa anak-anak memiliki kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, krisis iklim juga merupakan krisis hak-hak anak,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan persiapan resiliensi anak agar mereka dapat beradaptasi dan berperan lebih sesuai dengan perubahan yang terjadi, serta terus mendorong inovasi baru untuk memastikan kehidupan yang layak.

Woro menegaskan pentingnya tindak lanjut dari Seminar Nasional dan Kick Off tersebut dalam bentuk advokasi, diseminasi, kampanye penyadaran, dan dukungan publik untuk merespons dan meningkatkan resiliensi.

Berdasarkan Indeks Risiko Iklim Anak UNICEF pada tahun 2021, Indonesia menempati peringkat ke-46 dari 195 negara dengan faktor iklim dan lingkungan pada tingkat keparahan yang sangat tinggi, yaitu 8,1, dan kerentanan anak sebesar 4,2.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...