Kemenperin Maksimalkan Pengembangan Industri Pakaian & Alat Olahraga Lokal
Untuk meningkatkan pangsa pasar, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) terus berusaha mengoptimalkan industri pakaian dan alat olahraga lokal.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa saat ini pasar pakaian dan alat olahraga masih dikuasai oleh merek asing dan ritel besar. Agus mengatakan, “Selama ini kompetisi pasar pakaian dan alat olahraga di Indonesia cukup besar, tetapi masih didominasi oleh merek populer dari luar dan ritel besar, terutama di wilayah Jakarta dan kota besar lainnya.”
Menurut data dari Pusat Data dan Informasi Kemenperin, industri tekstil dan pakaian jadi menunjukkan kinerja yang baik, memberikan kontribusi sebesar 6,05 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan non-migas pada triwulan kedua tahun 2023. Pada periode yang sama, ekspor industri pakaian jadi mencapai 6,2 miliar dolar AS, sedangkan ekspor industri alat olahraga mencapai 197 juta dolar AS. Ini menunjukkan prospek yang cerah.
Pameran “Indonesia Sport and Active Wear (ISAW)” diselenggarakan oleh Ditjen IKMA Kemenperin. Pameran ini menampilkan empat puluh merek pakaian dan alat olahraga lokal dari berbagai kategori, seperti gaya hidup olahraga, tim olahraga, dan olahraga ekstrim. Pameran ini berlangsung secara hibrid: secara fisik di Plaza Industri Gedung Kementerian Perindustrian dari 2–4 November 2023 dan secara online di Tokopedia dari 30 Oktober hingga 5 November 2023.
Pelaku industri kecil menengah (IKM) di sektor pakaian dan alat olahraga lokal dapat mempertahankan persaingan dan berkembang dengan menggunakan teknologi fashion dan pemasaran digital. Selain itu, pada awal Oktober, Ditjen IKMA Kemenperin mengadakan beberapa kick-off, termasuk seminar, lokakarya fashion show digital, kompetisi desain fesyen digital, dan pertemuan bisnis di Bandung. Tujuan dari acara kick-off adalah untuk membentuk komunitas pakaian dan alat olahraga lokal.
Andre Firmasnyah, CEO PT SAB Indo Industries, menyatakan bahwa kolaborasi bagi IKM sangat penting di industri pakaian dan alat olahraga karena Indonesia memiliki pasar yang besar untuk pakaian dan peralatan olahraga, dan kolaborasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk luar negeri.
Andre juga merencanakan untuk membentuk sebuah asosiasi IKM pakaian dan alat olahraga untuk berbagi informasi, mendapatkan bahan baku, dan mendapatkan dana. Komunitas diharapkan menjadi asosiasi resmi pada tahun 2024.