Kemenperin Membangun Fasilitas Produksi Obat dari Bahan Alam
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengambil langkah penting dengan membangun fasilitas produksi obat bahan alam yang dikenal sebagai House of Wellness. Fasilitas ini, yang telah resmi dibangun oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan, menjadi bagian dari upaya Kemenperin dalam mendukung kebijakan kemandirian industri obat-obatan di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan komitmennya dalam acara peresmian di Jakarta pada hari Selasa. Menurutnya, keberadaan House of Wellness akan membantu masyarakat dalam memperoleh obat dengan lebih mudah (accessible), terjangkau (affordable), tersedia di mana saja (available), serta menjaga kelangsungan (sustainable).
Menteri Kartasasmita juga menekankan bahwa melalui House of Wellness, industri farmasi di Indonesia diharapkan dapat mencapai standar proses pembuatan obat berbahan alam yang konsisten dan memiliki bahan baku berkualitas tinggi. Selain itu, fasilitas ini diharapkan juga dapat memberikan dukungan bagi pengusaha mikro, seperti produsen jamu, untuk meningkatkan kualitas produk mereka.
“Saya berharap agar fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat mendorong kemandirian obat nasional melalui penumbuhan industri baru dan peningkatan industri kecil,” kata Menteri Kartasasmita.
Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, menjelaskan bahwa fasilitas di House of Wellness telah dilengkapi dengan peralatan dan sarana pendukung yang lengkap untuk proses pengolahan obat. Fasilitas ini, yang terdiri dari empat lantai, dilengkapi dengan alat pendukung seperti pengolahan simplisia (bahan baku obat segar dan kering) yang mendukung proses sortasi, pencucian, penirisan, perajangan, dan pengeringan.
Selain itu, fasilitas ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan ekstraksi, evaporasi, formulasi, bahkan hingga pengemasan produk. “Fasilitas produksi telah dipasang sesuai dengan standar pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB), dan mesin-mesin yang digunakan telah disesuaikan dengan mesin-mesin yang umumnya digunakan dalam industri obat bahan alam,” kata Andi Rizaldi.