Kemenperin Meningkatkan SDM Industri Alat Berat Melalui Kolaborasi Pendidikan Vokasi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan komitmen Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di sektor alat berat melalui program pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan industri di Indonesia.
Program kerjasama vokasi tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara peningkatan produksi industri alat berat dengan kualitas SDM yang unggul. Hal ini penting mengingat industri alat berat memiliki peran penting sebagai penggerak pertumbuhan sektor-sektor lain dalam perekonomian.
“Industri alat berat merupakan salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi, dimana produk-produknya sangat dibutuhkan oleh sektor pertambangan, infrastruktur, serta sektor perkebunan dan pertanian. Ini sejalan dengan upaya hilirisasi yang kita lakukan,” ungkap Menteri Perindustrian Agus dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis.
Salah satu bentuk kerjasama vokasi antara Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) adalah program setara Diploma 1 (D1) antara Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta dengan PT Komatsu Indonesia.
Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan bahwa melalui program ini, pelajar diberikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri alat berat nasional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kontribusi sektor tersebut terhadap pendapatan devisa negara.
“Kurikulum program studi ini telah disesuaikan dengan kebutuhan industri alat berat, sehingga lulusannya diharapkan dapat menjadi tenaga terampil yang berkontribusi dalam meningkatkan kinerja industri alat berat nasional,” katanya.
Masih menurut Masrokhan, kerjasama program vokasi tersebut juga dapat meminimalkan kesenjangan kompetensi antara industri dan dunia pendidikan. Dengan demikian, peningkatan permintaan alat berat di dalam negeri dapat terpenuhi melalui upaya perbaikan dan pengembangan yang berkelanjutan.
“Unit pendidikan yang kami miliki berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di sektor industri,” tambahnya.
Menurut data dari Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi alat berat dalam negeri mencapai 8.066 unit pada tahun 2023. Angka tersebut merupakan pencapaian kedua tertinggi sepanjang sejarah, setelah tahun 2022 yang menghasilkan hingga 8.826 unit.