KemenPPPA Meningkatkan Upaya DRPPA karena Desa Merupakan Pusat Pembangunan
Bandung, Penjuru – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menekankan bahwa desa memiliki peran sentral dalam pusat pembangunan nasional, dengan jumlah dan perannya yang sangat strategis untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s).
“Desa merupakan ujung tombak pembangunan nasional. Kalau di Indonesia, jumlahnya sangat banyak dan peranannya sangat strategis,” ungkap Asdep Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Pendidikan KemenPPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, dalam webinar berjudul “Perlindungan Perempuan dan Anak dari Kekerasan dalam Keluarga di Pedesaan”, di Jakarta, pada hari Selasa.
Perlu diperhatikan bahwa perempuan dan anak mencakup 65,2 persen dari total populasi Indonesia, dengan 43 persen dari mereka tinggal di desa.
Amurwani Dwi Lestariningsih menyoroti masih adanya berbagai isu terkait perempuan dan anak, seperti kurangnya pemenuhan hak dan perlindungan anak yang belum sepenuhnya didasarkan pada hak anak, serta masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Selain itu, perempuan masih mengalami kesulitan dalam memperoleh kesempatan dan berperan di sektor ekonomi, masih terdapat anak-anak yang bekerja, dan angka pernikahan anak di Indonesia masih tinggi,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dia menekankan pentingnya keberadaan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) sebagai upaya untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga, terutama ibu dan anak.
DRPPA merupakan inisiatif desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam pengelolaan pemerintahan desa, pembangunan desa, dan pembinaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan, dan sesuai dengan visi pembangunan Indonesia.
Peningkatan upaya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang dicanangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menegaskan komitmen untuk mengoptimalkan peran desa sebagai pusat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, dengan harapan dapat memberikan perlindungan serta kesejahteraan bagi perempuan dan anak-anak di seluruh Indonesia.
