Kementerian Agama : Festival Meludan Jaton Meningkatkan Moderasi Beragama
“Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara Mencatat Kontribusi Festival Meludan Jaton II dalam Peningkatan Moderasi Beragama”, kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut Sarbin Sehe, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara, Festival Meludan Jaton II telah meningkatkan moderasi beragama di daerah tersebut.
Di Tondano, Kabupaten Minahasa, pada hari Minggu, Sarbin menyatakan bahwa “Festival Meludan Jaton II menjadi wadah yang unik di mana tradisi agama dan budaya bersatu, saling melengkapi, dan memperkuat satu sama lain.”
Dia mengatakan bahwa di Indonesia, hari-hari besar sering dirayakan melalui berbagai kegiatan yang menggabungkan aspek agama dan budaya.
Menurutnya, festival ini memberikan kesempatan yang bagus untuk memperkuat dan menjembatani hubungan yang harmonis antara nilai-nilai agama dan tradisi budaya tanpa menyebabkan konflik atau pertentangan.
Sarbin menekankan pentingnya menghargai tradisi dan kearifan lokal selama tidak mengganggu prinsip ajaran agama atau substansi kehidupan beragama dalam konteks moderasi beragama.
Untuk mendorong moderasi beragama, Kementerian Agama mendorong penghayatan agama sambil memperhatikan dan menghormati aspek tradisi dan kearifan lokal.
Sarbin juga menekankan bahwa kreativitas manusia sangat penting untuk membangun kehidupan beragama. Dia mengutip Al-Quran, yang menunjukkan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, seperti penghormatan terhadap orang tua, yang memberi manusia kebebasan untuk melakukan apa yang mereka suka.
Oleh karena itu, Festival Meludan Jaton II menjadi cara yang luar biasa untuk merayakan Maulid Nabi dengan cara yang inovatif dan menyenangkan.
Kakanwil meminta semua orang yang hadir, terutama mereka yang beragama Islam, untuk mempertahankan nilai-nilai keteladanan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Selain itu, ia mendorong untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam kedua ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah.
Singkatnya, dia menekankan bahwa setiap saat kita harus menghargai keberagaman dan menjaga persatuan dalam kehidupan politik saat ini, dengan membangun demokrasi yang sehat dan menghormati perbedaan pilihan.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Festival Meludan Jaton II dianggap sebagai kesempatan istimewa di mana nilai-nilai agama dan tradisi budaya dihargai dan diperkuat.
Dia juga berharap peringatan ini dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah serta meningkatkan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam di Minahasa.