Kementerian Agama Memiliki 43 Dhammasekha Sejajar dengan Madrasah
43 Dhammasekha, lembaga pendidikan keagamaan Buddha yang setara dengan madrasah, dimiliki di seluruh Indonesia oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha di Kementerian Agama.
Supriyadi, Dirjen Bimas Buddha, menyatakan pada Jumat di Kantor Kemenag Jakarta bahwa Dhammasekha adalah satuan pendidikan keagamaan Buddha yang memberikan layanan pendidikan, baik secara formal maupun nonformal.
Supriyadi mengatakan bahwa tujuan Dhammasekha adalah untuk membantu umat Buddha mendapatkan pendidikan yang lebih komprehensif dan memiliki posisi yang lebih strategis. Institusi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga berfungsi sebagai tempat untuk membangun siswa menjadi individu yang humanis dan berbudi pekerti luhur, sesuai dengan karakteristik siswa Pancasila.
Dhammasekha terdiri dari empat jenjang: Nava Dhammasekha (Pendidikan Usia Dini), Mula Dhammasekha (Pendidikan Dasar), Muda Dhammasekha (Pendidikan Menengah Pertama), dan Uttama Dhammasekha.
Hingga tahun 2023, Nava Dhammasekha mencapai 43 Dhammasekha—40 Mula Dhammasekha, 2 Uttama Dhammasekha, dan 1 Uttama Dhammasekha—dengan sekitar 1.057 siswa, dengan 261 guru dan guru profesional.
Semua siswa di Dhammasekha memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (EMIS).
Supriyadi mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha berusaha secara bertahap untuk memfasilitasi pendidikan sebagai bagian penting dari sistem pendidikan nasional. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, dan berdaya saing yang memiliki pemahaman dan keteladanan ajaran luhur Buddha Gautama.
Dia berharap Dhammasekha, pendidikan formal yang menekankan nilai-nilai luhur, dapat menjadi pilihan dan harapan bagi umat Buddha.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Ditjen Bimas Buddha terus mendorong berbagai pihak untuk bekerja sama. “Melalui kolaborasi dan sinergi yang positif, upaya bersama dalam mewujudkan pendidikan umat Buddha yang bermutu dan terpadu dapat tercapai,” katanya.
Selain itu, katanya, “Pendidikan Dhammasekha diharapkan dapat berperan dalam mewujudkan pemahaman mendalam tentang ajaran agama Buddha. Kami perlu dukungan bersama untuk mewujudkan Dhammasekha sebagai program prioritas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha.”