Kementerian ATR/BPN Melanjutkan Kolaborasi dengan Bank Dunia
Bandung, Penjuru – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Meneruskan Kolaborasi dengan Bank Dunia dalam Transformasi Digital
Wakil Menteri (Wamen) ATR/Wakil Kepala (Waka) BPN, Raja Juli Antoni, mendorong jajaran Direktorat Jenderal untuk segera menyusun konsep dan data yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan program bersama Bank Dunia pada tahun 2024.
“Meskipun ini merupakan proyek terakhir, saya berharap dapat menunjukkan keseriusan dalam menjalankan program ini secara efektif dan efisien, sehingga dapat menjadi fondasi yang kuat bagi kerja sama kita dalam lima tahun atau bahkan 10 tahun ke depan,” ujar Raja Juli Antoni di Jakarta pada hari Kamis.
Berkat kerja sama yang erat ini, beberapa program seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat (PTSL-PM), Pilot Project Redistribusi Tanah dari Pelepasan Kawasan Hutan, Digitalisasi Dokumen Pertanahan, hingga Renovasi Gedung Arsip telah berhasil dilaksanakan.
“Terima kasih atas kerja sama yang baik, erat, produktif, dan konstruktif,” ujar Raja Juli Antoni.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, juga mengapresiasi peran nya dalam mempercepat program-program strategis, terutama dalam digitalisasi.
“Bank Dunia memberikan dukungan yang besar dalam kegiatan transformasi digital di Kementerian ATR/BPN, dalam pengelolaan data digital yang lebih baik. Selain itu, anggaran darinya banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita,” kata Suyus.
Specialist Administrasi Tanah dari Bank Dunia, Dong Kyu Kwak, juga mengapresiasi kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN.
Dilihat dari proyek yang sudah berjalan, penggunaan teknologi yang terus dikembangkan merupakan salah satu elemen kunci kesuksesan program kementerian.
“Dengan kerja sama ini, Kementerian ATR/BPN dan Bank Dunia dapat melaksanakan seluruh kegiatan secara efisien. Tim nya dapat dengan mudah mengelola kemajuan proyek ini berkat adanya dashboard dan sistem informasi yang sangat berguna,” kata Dong Kyu Kwak.