Panduan Pencegahan dan Pengobatan Virus Nipah Dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan telah memberikan pedoman untuk mencegah dan mengobati penyakit virus Nipah, yang dapat menular dari hewan ke manusia.
“Virus ini telah ada sejak puluhan tahun lalu,” kata Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Departemen Kesehatan. Ia menjelaskan bahwa virus Nipah yang sekarang menyebar di India bukanlah virus baru.
Di India, virus ini kembali menyebar, menyebabkan dua orang meninggal dan ratusan lainnya sedang diperiksa untuk didiagnosis.
Meskipun penyakit ini belum ditemukan di Indonesia, pemerintah telah memberikan peringatan dini untuk mencegahnya menyebar. Kelelawar dapat terkontaminasi dengan cairan manis yang diperoleh dari batang tanaman seperti tebu, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga pada malam hari, jadi orang harus menghindari mengonsumsi nira atau aren langsung dari pohonnya. Nadia mengusulkan agar cairan tersebut dimasak terlebih dahulu.
Kementerian Kesehatan juga menasihati masyarakat untuk tidak berinteraksi dengan hewan ternak seperti babi dan kuda karena mereka dapat membawa virus Nipah. Sangat penting untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam kasus di mana Anda harus berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut agar Anda tidak terpapar organ tubuh secara langsung.
Masyarakat juga diingatkan untuk memasak daging ternak dengan baik, mencuci dan mengupas buah secara menyeluruh, dan membuang buah yang terlihat seperti gigitan kelelawar.
Petugas yang merawat pasien terinfeksi, anggota keluarga mereka, dan petugas laboratorium yang menangani spesimen pasien terinfeksi sangat penting untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan benar.
Nadia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur dan etika bersin, dan mengingatkan bahwa hewan yang terinfeksi virus Nipah tidak boleh dikonsumsi.
Seseorang disarankan untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan tambahan jika mereka mengalami gejala penyakit virus Nipah dan telah berinteraksi dengan hewan atau pasien yang terinfeksi. Untuk meredakan gejala, dokter akan menentukan metode pengobatan yang sesuai, seperti terapi suportif dan simptomatik.
Meskipun belum ada obat khusus untuk penyakit virus Nipah, gejalanya dapat dikenali sejak awal. Demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan nyeri tenggorokan adalah beberapa gejala yang mungkin terjadi. Gejala-gejala ini dapat berkembang menjadi masalah neurologis yang serius yang bahkan dapat menyebabkan kematian.
Kasus yang parah dapat menyebabkan ensefalitis dan kejang, yang dapat menyebabkan kematian, dengan tingkat fatalitas tinggi yang berkisar antara empat puluh hingga tujuh puluh persen.
Virus Nipah adalah penyakit zoonotik yang ditularkan dari hewan liar dan domestik, terutama kelelawar buah. Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah penyebaran penyakit ini.