Kementerian Perindustrian Membina Lebih dari 10 Ribu Santripreneur Sejak 2013
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Membina 10.469 Santri melalui Program Santripreneur untuk Membantu Wirausaha Baru di Pondok Pesantren.
Program Santripreneur, yang terluncurkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia, telah membina 10.469 santri dari 101 pondok pesantren di seluruh Indonesia. Tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan pelaku industri atau wirausaha baru (WUB) di dalam pondok pesantren.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung peran santri dalam mendorong kemandirian pondok pesantren dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Dia mengatakan bahwa pondok pesantren memiliki peluang besar untuk mengembangkan pelaku WUB dengan memanfaatkan sumber daya yang termilikinya. Akibatnya, Kemenperin meluncurkan dan mengoperasikan program Santripreneur.
Menurut Menperin, upaya untuk meningkatkan jumlah pelaku WUB berharap mendorong penciptaan dan perluasan lapangan kerja. Namun, ia juga menekankan bahwa langkah strategis ini memerlukan kolaborasi antar stakeholder untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri dan generasi muda.
Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) mengangkat tema “Santri Berindustri Jayakan Negeri” pada acara puncak program Santripreneur tahun 2023 di Pondok Pesantren Darussyifa Al Fitroh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Reni Yanita, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, pondok pesantren memiliki potensi strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional dan berperan strategis dalam pertumbuhan industri manufaktur Indonesia. Sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing pondok pesantren, program Santripreneur menawarkan kursus kejuruan atau kewirausahaan yang mencakup instruksi teknis produksi, penyediaan mesin dan peralatan, serta materi kewirausahaan dan pemasaran digital.
Reni Yanita menekankan bahwa program Santripreneur memungkinkan pondok pesantren untuk berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi lokal dan nasional. Ia juga mendorong para santri yang bergabung dalam program untuk menjadi santri milenial. Yang mampu berproduksi dengan baik dan menguasai perkembangan teknologi digital untuk menjalankan usaha industri mereka.
6 pondok pesantren di Kabupaten Sukabumi, Magelang, Kediri, Blitar, Bondowoso, dan Situbondo memanfaatkan Program Santripreneur pada tahun 2023. Selain dukungan teknis untuk wirausaha baru, fasilitas ini mencakup mesin dan peralatan produksi.