Kementerian Pertanian Menangani Penurunan Produksi Pertanian
Bandung, Penjuru – Kementerian Pertanian Republik Indonesia sedang mengatasi penurunan produksi pertaniandengan fokus pada pendataan faktor-faktor penyebab seperti kuota pupuk untuk segera ditindaklanjuti.
“Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja bersama Komite II DPD RI di Gedung Parlemen di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa penurunan kuota pupuk dari 9,5 menjadi 4,7 juta ton telah diatasi dengan mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024, dengan total anggaran mencapai Rp54 triliun.
Amran optimis bahwa upaya dan solusi telah diambil untuk mengatasi penurunan produksi pertanian dalam beberapa tahun terakhir.
Persoalan penurunan produksi pertanian diduga disebabkan oleh alokasi pupuk yang sempat menurun serta masalah regulasi pengambilan pupuk subsidi dan pengadaan alat mesin pertanian sebagai solusi menghadapi fenomena El Nino.
“Kementerian telah mengidentifikasi tiga masalah utama dan telah mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasinya,” ujar Amran.
Terkait regulasi pengambilan pupuk dengan kartu tani yang mengakibatkan kendala bagi petani, Amran menyatakan bahwa regulasi telah disederhanakan sehingga petani sekarang dapat mengambil pupuk hanya dengan KTP, demi mempercepat produksi pertanian.
Masalah ketiga yang disoroti adalah penggunaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang sudah tua. Namun, upaya mekanisasi telah terbukti dapat menurunkan biaya hingga 60 persen.
Amran juga menyoroti cuaca buruk yang panjang, seperti El Nino, yang berdampak pada kerusakan tanaman.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah cepat, seperti pengadaan mesin pompa untuk sawah kering. Amran menekankan pentingnya menjaga stabilitas pangan, menyatakan bahwa pangan adalah isu yang tidak boleh dipolitisasi karena menyangkut kehidupan bangsa.
Amran berharap dukungan dari Komite II DPD RI dalam upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Dukungan tersebut dianggap penting mengingat peran DPD dalam berkomunikasi dengan para petani.
“Dukungan DPD sangat vital bagi upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. Saya berharap Komite II DPD RI dapat mendukung langkah-langkah ini untuk keberlangsungan pertanian Indonesia,” kata Amran.