Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Denpasar menerima dukungan nutrisi dari Kementerian Sosial melalui Sentra Mahatmiya Bali.
Di SLB N 1 Denpasar, 218 siswa menerima paket nutrisi dan perlengkapan sekolah dari program Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Dalam keterangannya di Jakarta pada hari Kamis, Kepala Sentra Mahatmiya Bali Sri Wibowo mengatakan, “Paket bantuan mencakup nutrisi dan perlengkapan sekolah, diberikan berdasarkan hasil asesmen kebutuhan serta diskusi antara pihak sekolah dan Sentra Mahatmiya Bali.”
Sentra Mahatmiya Bali juga berkomitmen untuk bergabung dengan berbagai bagian ATENSI lainnya. “Kami siap melakukan asesmen yang mendalam.” Kami akan membantu di masa depan jika diperlukan, seperti dukungan kewirausahaan. Selain itu, kami telah memperoleh informasi awal bahwa beberapa anak juga membutuhkan alat bantu, yang akan kami evaluasi secara menyeluruh, kata Sri Wibowo.
Sentra Mahatmiya Bali tidak hanya akan memberikan bantuan nutrisi dan perlengkapan sekolah kepada siswa SLB N 1 Denpasar, tetapi juga akan memberikan penyuluhan kepada orang tua siswa tentang cara merawat anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Paket bantuan dibuat untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas fisik, intelektual, ganda, netra, atau autis, menurut I Ketut Sumartawa, Kepala Sekolah SLB N 1 Denpasar, Bali.
Paket bantuan untuk siswa dengan disabilitas fisik, intelektual, dan ganda termasuk madu, susu, biskuit, buku gambar, alat tulis sekolah, pensil warna, dan krayon.
Untuk siswa autis, paket bantuan termasuk madu, susu, kacang hijau, gula merah, alat tulis sekolah, buku gambar, pensil warna, dan krayon.
Paket bantuan untuk siswa penyandang disabilitas sensorik netra terdiri dari madu, susu, biskuit, dan tas ransel. Meskipun paket ini terdiri dari komponen yang berbeda, jumlah bantuan yang diberikan tetap sama untuk setiap anak sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Meskipun besaran bantuan sama, komponennya disesuaikan dengan kebutuhan individu. Beberapa jenis disabilitas mungkin tidak memungkinkan untuk mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung, jadi kami menyesuaikan,” kata ketut. Anak-anak kami mendapat manfaat besar dari bantuan ini.
Orangtua murid, Putu Swica Ribawa (45), yang memiliki anak bernama Ni Putu Pradnya Dewi, mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap bantuan ini karena sangat membantu pemenuhan nutrisi dan perkembangan anak mereka. Dia berkata, “Kami berterima kasih kepada semua pihak, termasuk Ibu Menteri Sosial. Kami berharap bantuan ini dapat berlanjut untuk memastikan nutrisi yang memadai bagi perkembangan anak kami yang istimewa.”