Kemitraan Indonesia-Eramet dalam Pencarian Litium untuk Menguatkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Eramet Indonesia telah menginisiasi kerja sama dalam eksplorasi sumber daya mineral kritis, dengan fokus pada potensi litium. Langkah ini diambil untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, terutama dalam pengembangan baterai untuk kendaraan tersebut.
Muhammad Wafid, Kepala Badan Geologi, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Eramet, yang memiliki teknologi canggih dalam pencarian litium, diharapkan akan menghasilkan penemuan yang signifikan. Litium menjadi mineral yang sangat penting bagi Indonesia karena negara ini bercita-cita untuk berperan besar dalam industri baterai listrik global.
Indonesia saat ini telah memiliki cadangan nikel dan kobalt sebagai bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Namun, keberadaan litium belum tercukupi. Melalui kemitraan ini, diharapkan Indonesia dapat lebih mandiri dalam pasokan bahan baku untuk industri baterai listrik.
Eramet bertanggung jawab sebagai penyedia teknologi dalam pencarian litium, sementara Indonesia menyediakan wilayah dengan potensi litium yang dapat dieksplorasi. Salah satu wilayah yang menjadi fokus eksplorasi adalah Bledug Kuwu, Jawa Tengah.
Implementasi kerja sama ini direncanakan akan dimulai pada Agustus 2024 setelah melalui tahap penelitian awal. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan sumber daya litium, yang kemudian akan dieksploitasi dan digunakan dalam pengembangan industri baterai listrik di dalam negeri.
Hasil dari eksplorasi dan eksploitasi tersebut akan dimanfaatkan secara domestik untuk mendukung pengembangan industri baterai listrik di Indonesia, dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mendukung produksi kendaraan listrik (EV).
Kemitraan antara Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi dengan Eramet Indonesia merupakan langkah lanjutan dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Prancis dan Indonesia di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2011.
Kerja sama ini melibatkan berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi, hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia, yang direncanakan akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Melalui kemitraan ini, kedua belah pihak berkomitmen untuk aktif berperan dalam pertumbuhan kendaraan listrik yang berkelanjutan di Indonesia.
Eramet Indonesia berjanji akan menjadi mitra utama dalam memposisikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik global, dengan fokus pada pemrosesan sumber daya mineral yang bertanggung jawab.