Kemkominfo : Media Berperan dalam Membangun Narasi Penyandang Disabilitas yang Berdaya
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan pentingnya peran strategis media dalam membentuk narasi yang memberdayakan penyandang disabilitas serta mendukung pemenuhan hak-hak fundamental mereka sebagai individu.
Dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Disabilitas (KND) di Jakarta pada hari Selasa, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyatakan, “Karena itu, media memainkan peranan strategis untuk membangun narasi yang memberdayakan penyandang disabilitas dan mendukung hak-hak fundamental mereka sebagai manusia.”
Nezar mengamati bahwa kompleksitas masalah yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, terutama perempuan penyandang disabilitas, tidak terlepas dari stigma yang masih melekat di masyarakat terkait dengan kondisi disabilitas.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kurangnya literasi dalam bentuk publikasi maupun pemberitaan mengenai penyandang disabilitas dan pencapaian mereka di media utama menjadi salah satu penyebab utama dari persistensi stigma terhadap disabilitas di masyarakat.
Nezar menambahkan bahwa konten pemberitaan maupun publikasi tentang penyandang disabilitas sering kali menggunakan pilihan kata yang tidak mendukung pembentukan citra disabilitas yang berdaya.
“Kita sering menemui konten yang malah memperkuat pandangan bahwa mereka adalah individu yang tidak beruntung. Ini diperparah dengan kurangnya edukasi dan literasi di masyarakat mengenai penyandang disabilitas. Persepsi ini tentu merugikan mereka,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Nezar mengajak semua pihak di dalam dunia media, termasuk wartawan, editor, dan pemilik media, untuk turut serta dalam mendukung hak-hak penyandang disabilitas melalui produk pemberitaan, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Dengan memahami peran strategis media dalam membentuk narasi yang memberdayakan penyandang disabilitas, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai keberagaman dan memperkuat inklusi bagi semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.