Kenertec Power System Mengekspor Menara Angin ke Puluhan Negara
Bandung, Penjuru – PT Kenertec Power System (KPS), anak usaha dari Korindo Group, telah berhasil mengekspor menara angin ke puluhan negara di berbagai benua, termasuk Amerika, Afrika, Australia, Asia, dan Eropa.
Didirikan sejak tahun 2006, PT KPS merupakan penyedia menara angin terkemuka baik di dalam maupun di luar Indonesia. Salah satu proyek penting yang dijalankan oleh PT KPS adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) Sidrap, Sulawesi Selatan, yang berhasil menyediakan listrik bagi sebagian wilayah Sulawesi. Dalam proyek ini, PT KPS sebagai satu-satunya perusahaan pembuat menara angin di Indonesia, telah mengirimkan 30 unit menara angin dari fasilitas produksinya yang berlokasi di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.
Choi Chang Don, General Manager Marketing PT KPS, menyatakan, “Dengan luas area seluas 29 hektar, PT Kenertec Power System adalah satu-satunya produsen menara angin di Indonesia. Selama 17 tahun, kami telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan terkemuka dalam penyediaan layanan turbin angin di seluruh dunia.”
Beberapa destinasi ekspor menara angin PT KPS mencakup Kota Brisbane di Australia, Port Elizabeth di Afrika Selatan, serta Vancouver, Houston, dan San Diego di Amerika Serikat. Di Eropa, menara angin PT KPS diekspor ke Kota Cuxhaven di Jerman, Paldiskti di Estonia, serta Klaipeda di Lithuania. Sementara itu, di Asia, menara angin PT KPS dikirim ke Kandla dan Chennai di India.
PT KPS menjelaskan bahwa energi angin atau energi bayu telah menjadi salah satu cabang industri energi yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir di seluruh dunia. Ini disebabkan oleh fakta bahwa angin dianggap sebagai sumber energi alternatif paling bersih karena menghasilkan dampak lingkungan yang lebih sedikit dibandingkan dengan sumber energi lainnya.
Penggunaan energi angin melalui menara angin tidak menghasilkan emisi karbon dioksida, gas rumah kaca, atau senyawa kimia berbahaya. Selain itu, pembangkit listrik tenaga angin cenderung membutuhkan lebih sedikit lahan daripada pembangkit listrik alternatif lainnya karena dapat dibangun di lahan pertanian atau peternakan dan hanya memanfaatkan sebagian kecil lahan.
Menara angin juga memiliki umur pakai yang panjang, rata-rata 15-20 tahun, dan dianggap lebih tahan lama.
Dalam proses pembuatan menara angin di PT KPS, terdapat banyak tahapan, mulai dari pemotongan material, bevelling, bending, longseam, hingga finishing, yang semuanya dilakukan dengan teliti oleh pekerja berpengalaman.
Choi Chang Don menambahkan, “Untuk menjaga kualitas produk, kami selalu memperhatikan performa mesin, tenaga kerja, kualitas bahan baku, serta kepatuhan pada metode pengerjaan.”
Selain itu, PT KPS telah memperoleh berbagai sertifikasi termasuk ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, Sertifikat SMK3, DIN 18800-7 Class E, DIN EN ISO 3834-2, dan sertifikat lainnya. PT KPS juga memiliki sertifikat TKDN, di mana 30-40 persen bahan baku produksinya berasal dari produk dalam negeri.
PT KPS, sebagai bagian dari Korindo Group, memiliki visi menjadi produsen menara angin kelas dunia. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan terus mengembangkan inovasi dan memberdayakan karyawan melalui berbagai pelatihan.
