Mahasiswa FIB UI menerima penjelasan dari Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) menerima penjelasan dari Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), tentang komponen yang membentuk wawasan nusantara.
Rycko mengingatkan para mahasiswa tentang pentingnya memahami konsep-konsep dasar dalam wawasan nusantara selama kegiatan di Auditorium FIB UI di Depok. Pameran lukisan karya Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana juga menunjukkan kegelisahan sosial.
Rycko menjelaskan beberapa pilar utama wawasan nusantara. Pertama, Bhinneka Tunggal Ika, yang membantu mewujudkan keberagaman. Kedua, gagasan tentang Tanah Air sebagai bagian dari kemerdekaan Republik Indonesia. Ketiga, ide persatuan yang menyatukan kekuatan seluruh bangsa.
Rycko mengatakan, “Kemudian ada kebangsaan, yang menunjukkan keinginan untuk bersatu, dan kelima adalah negara kebangsaan, sebuah konsep yang digunakan untuk mencapai cita-cita nasional.”
Rycko juga mengingatkan generasi muda untuk tidak melupakan sejarah saat dunia berubah. Dia percaya bahwa memahami akar sejarah sangat penting agar generasi muda tidak mudah terpecah.
Kepala BNPT mengatakan, “Dalam era 5.0 ini, kita sering lupa akan sejarah, khususnya tentang bagaimana republik ini dibentuk dan pelajaran tentang ideologi negara. Padahal, pemahaman ini yang mendorong rasa kebangsaan dan kebersamaan kita sehingga kita tidak mudah terpecah belah.”
Selama acara tersebut, Bondan Kanumoyoso, Dekan FIB UI, menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia melalui pendekatan budaya. FIB UI juga siap memberikan kontribusi dari sudut pandang akademis, melalui kerja sama dalam program akademik dan penelitian bersama.