Kepala Staf Kepresidenan : Masalah Distribusi dan Tata Kelola Beras di Toko Ritel Modern
Bandung, Penjuru – Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, menyampaikan adanya masalah distribusi dan tata kelola beras pada penjualan di toko ritel modern di Indonesia.
Menurutnya, harga beras di sejumlah pasar induk sudah menunjukkan tren penurunan dan stoknya mencukupi. Namun, terdapat kendala dalam distribusi dan harga beras yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di ritel modern.
“Perlu tata kelola penanganan pangan dalam negeri secara menyeluruh, salah satunya dengan melakukan relaksasi. Utamanya, untuk mengisi dulu wilayah-wilayah yang stoknya terbatas di ritel modern,” ujar Moeldoko dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Moeldoko menegaskan bahwa persoalan beras di Indonesia membutuhkan penanganan yang cepat dan terperinci.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Sekretariat Kabinet, Bulog, dan Badan Pusat Statistik (BPS), dapat berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah beras.
Moeldoko juga mengomentari antrean warga dalam operasi pasar atau Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dimana Bulog kehabisan stok beras 5 kg.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengemasan beras SPHP dalam kemasan 5 kilogram.
“Distribusi dan pengemasan ini harus dilakukan dengan cepat, sehingga tidak ada lagi antrean,” kata Moeldoko.
Terkait permasalahan distribusi beras impor, Moeldoko menegaskan kepada Bulog untuk berkoordinasi dengan Pelindo dan Bea Cukai agar mempercepat proses pembongkaran stok beras impor di pelabuhan.
Moeldoko juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir atau panik.
Ia menyebutkan bahwa harga beras telah mengalami tren penurunan saat ini dan ketersediaan pasokan beras kualitas medium maupun premium sudah normal.