Dalam Menghadapi Krisis Pangan Global, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan, Memperkenalkan Sagu sebagai Alternatif Makanan.
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memimpin kampanye untuk mengangkat sagu sebagai alternatif makanan di Indonesia sebagai tanggapan terhadap krisis pangan global.
Moeldoko menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya diversifikasi pangan dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Jumat. Dia mengatakan, “Kantor Staf Presiden (KSP) tentu akan ikut mendorongnya dengan berkoordinasi bersama kementerian terkait. Presiden sangat memperhatikan diversifikasi pangan ini saat menghadapi masalah pangan.
Moeldoko juga meminta Masyarakat Sagu Indonesia (MASSI) untuk membuat rencana untuk mengembangkan industri sagu di Indonesia. Ini termasuk pemetaan daerah yang mungkin dapat menjadi tempat produksi sagu.
Dia berharap pengembangan pangan ini akan menangani tantangan krisis pangan dengan lebih efisien dengan menggunakan pendekatan yang lebih terfokus pada ekosistem sagu.
Dalam pertemuan dengan Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta pada hari Jumat, Profesor Mochammad Bintoro, ketua MASSI, menyatakan bahwa sagu sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan dan memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi regional dan nasional.
Bintoro menyatakan, “Pengembangan produk olahan sagu yang beragam dan inovatif akan menjadi sumber pendapatan dan lapangan kerja baru.”
Bintoro mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mendorong pemerintah untuk membangun ekosistem sagu di seluruh rantai produksi. Dia melakukan ini dalam upaya untuk mendukung pengembangan sagu.
Bintoro dan MASSI berusaha mendorong pemerintah untuk lebih serius mengembangkan sagu sebagai alternatif beras.
Bintoro menjelaskan bahwa pengembangan sagu masih menghadapi kendala di beberapa daerah, terutama di hulu, karena pemerintah daerah tidak memberikan perhatian yang cukup pada masalah ini. Dia menekankan bahwa potensi sagu masih kurang dipahami, termasuk oleh pemangku kepentingan lokal.
Moeldoko juga menunjukkan berbagai makanan yang terbuat dari sagu pada kesempatan tersebut. Ini termasuk beras, tepung, mie, kue, biskuit, dan keripik sagu. “Wah, ternyata sudah banyak produk olahan sagu,” katanya. Ini menunjukkan bahwa di sisi hilirnya semuanya baik-baik saja, hanya di bagian hulu yang perlu diperbaiki.