Keprihatinan Basarnas Terhadap Tingginya Kejadian Orang Tewas Akibat Jatuh ke Air
Kepala Basarnas Balikpapan Merasa Prihatin dengan Kejadian Jatuh ke Perairan dan Menganjurkan Untuk Meningkatkan Kewaspadaan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Balikpapan) di Provinsi Kalimantan Timur, Melkianus Kotta, mengungkapkan keprihatinannya atas insiden individu yang jatuh ke laut atau sungai dan ditemukan tewas.
Di Balikpapan, Rabu, Melkianus Kotta menyatakan bahwa mereka prihatin.
Menurutnya, ada banyak komponen yang memengaruhi kecelakaan di perairan ini. Ini termasuk tidak dapat berenang, tidak memiliki alat keselamatan seperti pelampung atau jaket penyelamat, dan tidak mematuhi prosedur keselamatan.
Ia mengatakan bahwa untuk meningkatkan keselamatan di perairan, semua pihak harus bekerja sama, karena banyak kecelakaan dapat dihindari jika keselamatan ditekankan lebih kuat.
Sebagai contoh, bahkan di perairan yang dianggap aman seperti Teluk Balikpapan, penumpang di dek terbuka kapal tunda harus mengenakan jaket keselamatan. Pemancing perahu kecil juga harus mengenakan rompi keselamatan.
Selama tahun 2023, Basarnas harus meluncurkan anggotanya dan alat pencarian hampir setiap minggu untuk mencari orang yang jatuh ke dalam air karena berbagai alasan.
Contohnya, pekan lalu seorang penduduk Sungai Kunjang Samarinda menemukan mayat yang mengapung di Sungai Mahakam tanpa identitas. Pada pekan sebelumnya, seseorang hilang di Selat Makassar antara Teluk Balikpapan dan Delta Mahakam. Pernah terjadi bahwa nelayan dan pemancing dari Penajam atau Manggar kehilangan perahu mereka.
Hasil evaluasi Basarnas menunjukkan bahwa peralatan tambahan seperti jetski dan personel tambahan diperlukan. Saat ini, Basarnas Balikpapan memiliki 102 staf yang tersebar di berbagai tempat.
Selain itu, mereka bertanggung jawab atas pengoperasian Kapal Negara (KN) Wisanggeni, perahu karet Rubber Boat (RB) 408 yang disiagakan di Pelabuhan Somber di Balikpapan, dan speedboat yang ditempatkan di berbagai tempat.
Di awal pekan ini, Basarnas Balikpapan juga menyelenggarakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan operasi pencarian dan pertolongan. Melkianus Kotta menyatakan, “Dengan pertemuan langsung dan komunikasi yang baik, kami harapkan koordinasi antar unsur SAR semakin membaik.”