Kerentanan Lini Belakang MU dan Peran Raphael Varane
Tidak mudah bagi Raphael Varane untuk menyesuaikan diri dengan kecepatan permainan yang khas dalam Premier League, yang menyebabkan lini belakang Manchester United menjadi lebih lemah.
Karena kariernya yang luar biasa di Real Madrid, Varane menjadi pemain belakang utama tim selama masa kejayaan mereka dari 2011 hingga 2021. Ia memenangkan tiga gelar LaLiga, empat Liga Champions, dan empat Piala Dunia Antarklub selama bermain untuk Real Madrid.
Ketika Varane pindah ke Manchester United pada tahun 2021, karier barunya di Liga Inggris tidak semulus saat bersama Real Madrid. Dia kesulitan beradaptasi dengan kecepatan permainan yang lebih tinggi di Liga Inggris.
Meskipun Varane bermain sebanyak 70 kali untuk Manchester United, dia tidak mampu meningkatkan pertahanan tim. Sebaliknya, dia membuat Manchester United menjadi salah satu tim yang paling sering kebobolan di Premier League. Dalam delapan pertandingan awal Liga Inggris musim 2023/2024, tim Erik ten Hag telah kebobolan sebanyak 12 kali.
Selain itu, sejak bergabung dengan Manchester United, Varane sering mengalami cedera. Ia telah mengalami cedera sepuluh kali dengan berbagai masalah, termasuk cedera kaki, hamstring, otot, dan engkel, yang membuatnya absen dalam 38 pertandingan sejak tahun 2021.
Mantan staf pelatih Manchester United Rene Meulensteen mengungkapkan betapa sulitnya bagi Varane untuk menyesuaikan diri dengan permainan Liga Inggris yang dinamis. Dia mengatakan bahwa masalah utama adalah kurangnya kontribusi lini tengah Manchester United dalam menjaga pertahanan.
Meulensteen menyatakan dalam wawancara dengan ESPN, “Dia [Varane] tidak mampu mengikuti tingkat kecepatan yang dimainkan di Premier League. Semuanya berlangsung dengan kecepatan 100 mil per jam.”
Selain itu, dia menyatakan bahwa kekurangan energi di lini tengah adalah masalah besar yang menyebabkan kerentanan pertahanan.