Kerja Sama Indonesia dan FAO untuk Menciptakan Generasi Petani Muda
Untuk mengatasi masalah regenerasi petani di Indonesia, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) melalui Kantor Staf Presiden (KSP) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Tujuan dari Program Kerja Sama Teknik (TCP), yang ditandatangani Senin (15/1) di KSP di Jakarta, adalah untuk menarik perhatian generasi muda terhadap sektor pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan situasi krisis regenerasi petani di sejumlah negara, termasuk Indonesia, di mana jumlah rumah tangga petani telah menurun dalam 10 terakhir. Sementara 5 juta orang kehilangan rumah mereka sendiri, sekitar 61 persen petani Indonesia berusia di atas 45 tahun. Amran mengatakan bahwa ketidakberlanjutan ini disebabkan oleh generasi muda yang tidak tertarik dengan profesi petani, yang dianggap tidak menarik, kumuh, dan tidak menguntungkan.
Kementan, melalui KSP dan HKTI, memulai program TCP yang menekankan pada teknik pertanian modern, seperti konsep pertanian pintar, untuk mengubah persepsi yang buruk tentang sektor pertanian. Menurut Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), program ini diharapkan dapat menghilangkan stigma negatif terhadap profesi petani di kalangan remaja dengan memperkenalkan konsep pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.
Bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Kwartir Nasional di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur dan Lampung, program pintar atau smart farming diharapkan dapat melibatkan 100 hingga 150 ribu remaja. FAO, bersama dengan HKTI, Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional, akan memantau inisiatif percontohan ini.
Selain itu, FAO akan mengembangkan kurikulum pendidikan pertanian untuk anak muda melalui TCP, serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalui teknologi digital dan solusi inovatif. Berbagai daerah di Indonesia telah menggunakan model serupa, membuka jalan bagi generasi petani yang lebih kreatif dan kompetitif.