Kesiapan Pos Indonesia dalam Mendistribusikan Bantuan Pangan CBP di 20 Provinsi
PT Pos Indonesia (Persero) telah menyatakan kesiapannya untuk bermitra dengan perusahaan lain dalam distribusi Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah BP – CBP, yang akan diberikan kepada 13.415.219 penerima bantuan pangan (PBP) di 20 provinsi.
Tonggo Marbun, Direktur Bisnis dan Kurir Logistik Pos Indonesia, optimis bahwa bantuan akan disalurkan dengan lancar, tepat sasaran, tepat waktu, dan akuntabel di 20 provinsi tersebut. Ia menyatakan bahwa bantuan beras telah dimulai pada bulan Januari, dengan Presiden meluncurkannya secara langsung di Cilacap pada Rabu (3/1), lalu dilanjutkan di Banyumas dan Tegal.
Pos Indonesia menggunakan semua sumber daya, termasuk teknologi digital dalam pendistribusian BP-CBP melalui aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Tonggo mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), dan cadangan beras 10 kilogram siap dikirim ke masyarakat di beberapa lokasi tertentu, baik melalui kantor pos maupun langsung ke rumah penerima.
Aplikasi PGC menggunakan teknologi digital untuk mengidentifikasi penerima bantuan melalui pengidentifikasian wajah dengan menyertakan foto diri bersama dengan KTP/KK. Selain itu, PGC menggunakan geotagging, yang memasukkan lokasi penerima bantuan agar dapat dilacak melalui peta.
Setelah proses penyaluran selesai, Pos Indonesia menggunakan aplikasi e-Filing untuk mencatat arsip dan dokumen. Aplikasi ini bertujuan untuk memeriksa keabsahan dokumen, menyimpan dokumen, dan memantau kemajuan proses melalui dashboard real-time yang mendukung akuntabilitas penyaluran.
Tonggo menekankan bahwa aplikasi PGC dan dashboard yang dapat diakses oleh semua stakeholder terkait digunakan untuk memberikan bantuan. Proses ini memastikan penyaluran BP-CBP tepat sasaran kepada penerima. Aplikasi CBP digunakan untuk melacak dan mengetahui jumlah saat beras diangkut dari gudang Bulog ke lokasi penyerahan bantuan.
Sistem PGC Pos Indonesia juga berintegrasi dengan sistem Bulog, yang memungkinkan pemantauan progress secara real-time. Tonggo menyatakan kesiapan Pos Indonesia untuk mengirimkan bantuan pangan ke wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). Dia mengantisipasi masalah seperti jadwal kapal reguler, faktor cuaca, dan perencanaan penyaluran yang telah disiapkan sejak awal. Harapan kami adalah distribusi dapat diselesaikan sesuai dengan kemampuan PT Pos saat ini.