Dr. Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D., Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia, mengatakan bahwa nyeri di pinggang dapat menunjukkan masalah medis.
Dr. Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D., koordinator bidang ilmiah dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia, mengatakan bahwa nyeri di pinggang dapat menjadi pertanda penyakit seperti kanker ginjal, batu ginjal, atau bahkan penyakit encok. Namun, dia juga mengatakan bahwa membedakan jenis nyeri ini bisa menjadi tugas yang sulit karena gejalanya serupa, yaitu nyeri di daerah pinggang.
Dr. Lukman menjelaskan dalam sebuah diskusi media yang diselenggarakan secara daring dengan judul “Mengenal Kanker Ginjal” bahwa ada satu jenis nyeri yang bisa menjadi tanda bahwa itu bukan disebabkan oleh batu ginjal, tumor ginjal, atau batu di uretra (saluran yang mengeluarkan urine dari tubuh). Jenis nyeri ini dikenal sebagai nyeri yang menjalar.
Dia kemudian menjelaskan, “Jika nyeri berasal dari perut sebelah kanan depan dan menjalar hingga ke pinggang kanan belakang atau sebelah kiri, biasanya ini bukan disebabkan oleh tumor ginjal, batu ginjal, atau batu di uretra.”
Dr. Lukman menekankan bahwa dokter biasanya melakukan berbagai pemeriksaan untuk mengetahui penyebab nyeri di pinggang. Salah satu pemeriksaan ini adalah ultrasonografi (USG), yang dapat melihat masalah di daerah pinggang, termasuk ginjal.
Gejala nyeri pinggang yang terkait dengan kanker ginjal biasanya muncul saat penyakit mencapai tahap ketiga. Pada tahap awal penyakit, yaitu tahap 1 dan 2, gejala seringkali tidak muncul atau sangat jarang.
Dr. Lukman, Kepala Staf Medik Urologi di Rumah Sakit Universitas Airlangga, mengatakan bahwa ginjal terletak di kedua sisi pinggang, dan gejala pertama pasien jika ada benjolan yang besar adalah nyeri di pinggang.
Selain nyeri pinggang, gejala kanker ginjal juga dapat termasuk urine berwarna merah. Ini karena benjolan kanker mungkin mengalami perdarahan, sehingga darah dapat masuk ke saluran kencing dan menyebabkan kencing darah atau urine berwarna merah.
Selain itu, jika kanker telah mencapai stadium empat atau menyebar ke organ tubuh lain, gejala pasien akan berbeda tergantung pada organ mana yang terkena dampak. Misalnya, batuk-batuk atau batuk darah adalah gejala kanker yang menyebar ke paru-paru.
Dr. Lukman juga menjelaskan bahwa kanker dapat menyebabkan gejala seperti kejang-kejang atau penurunan kesadaran jika menyebar ke otak. Sebaliknya, jika kanker mencapai tulang, pasien dapat mengalami gejala seperti nyeri atau pegal-pegal pada tulang.