Ketua DPR Bahas Kerja Sama dengan Badan Penasihat Politik China
Ketua DPR RI, Puan Maharani, melakukan pertemuan dengan Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC) atau Badan Penasihat Politik Tiongkok, untuk membahas kerja sama antara kedua negara.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama bilateral yang lebih berkualitas, sehingga dapat memberikan dampak konkret dan bermanfaat bagi Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta bagi para pelaku usaha kecil dan menengah,” ujar Puan dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Selasa malam.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Great Hall of The People (Balai Agung Rakyat) Tiongkok, yang terletak di tepi lapangan Tiananmen, Beijing, pada hari Selasa (28/5). Puan diterima langsung oleh Ketua CPPCC, Wang Huning, seorang teoretikus politik Tiongkok dan salah satu pemimpin papan atas Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Bilateral meeting tersebut berlangsung hangat selama hampir satu jam di Ruang Anhui, Gedung Great Hall of The People. CPPCC, yang sering disebut sebagai Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok, merupakan bagian sentral dari sistem front persatuan PKT.
Hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok telah memasuki babak baru dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2025. RRT merupakan salah satu mitra terpenting bagi Indonesia karena Tiongkok adalah salah satu mitra perdagangan dan investasi terbesar Indonesia.
Puan menyatakan bahwa RRT adalah mitra strategis yang mampu mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ASEAN, Indo-Pasifik, serta di tingkat global. Ia berharap kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dapat difokuskan untuk mengimplementasikan Rencana Aksi untuk Memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif 2022-2026 yang telah disepakati bersama.
“Saya berpendapat bahwa konsultasi antara kedua negara perlu dilakukan pada berbagai level. Pertemuan saya dengan Ketua CPPCC memiliki nilai penting karena kita masing-masing memiliki pengaruh yang cukup kuat di negara kita,” ungkapnya.
Puan menyambut baik berbagai isu kunci yang mendukung peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok, termasuk peningkatan kerja sama di bidang ekonomi digital seperti e-commerce, pembayaran dengan QRIS, dan transformasi digital di Indonesia.
“Dukungan RRT terhadap pembangunan hijau di Indonesia melalui kerja sama dalam bidang transisi energi dan energi terbarukan juga sangat diharapkan,” ujarnya.
Puan juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam bidang sosial dan budaya, termasuk pemberian beasiswa bagi mahasiswa Indonesia, peningkatan kerja sama pendidikan dan pembangunan kapasitas, serta peningkatan kerja sama dalam bidang pariwisata.
“Saya juga mendorong kontak antarpersonal yang lebih intensif. Hubungan antar masyarakat adalah pondasi bagi keberhasilan hubungan antar negara,” harap Puan.
