Ketua DPR Mencatat Peran Penting Negara Anggota MIKTA sebagai Jembatan Antar Kekuatan Besar
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, mengungkapkan pentingnya peran negara anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) dalam meredakan ketegangan dan mengurangi perbedaan yang timbul akibat polarisasi antara kekuatan besar. Menurutnya, MIKTA menjadi simbol kekuatan menengah yang dapat menjembatani kesenjangan tersebut.
“Penting bagi negara-negara anggota MIKTA untuk memperoleh kepercayaan dari kekuatan besar lainnya agar dapat berfungsi sebagai penengah yang jujur,” ujar Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada hari Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sesi pertama Konsultasi Pembicara MIKTA yang ke-10, yang membahas isu perdamaian global, di Meksiko pada hari Senin.
Puan juga berharap agar MIKTA dapat mendukung penguatan dan reformasi tata kelola global, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “MIKTA juga harus mendorong implementasi tatanan internasional yang berdasarkan aturan,” tambahnya.
Menurut Puan, MIKTA sebagai model kerja sama lintas wilayah harus menjadi pendorong stabilitas dan perdamaian di wilayah masing-masing. “Karena perdamaian di tingkat wilayah dapat menjadi fondasi bagi perdamaian dan stabilitas global,” katanya.
Dalam konteks peran penting parlemen dalam perdamaian global, Puan menekankan bahwa negara-negara anggota MIKTA dapat memperkuat kepercayaan, dialog, dan kerja sama lintas negara melalui jaringan antarparlemen. “Saya mengajak parlemen dari negara-negara MIKTA untuk bersama-sama menjadi pilar utama dalam membangun perdamaian dan stabilitas global. Kita harus menciptakan dunia yang lebih damai, yang mampu menjamin keamanan dan kesejahteraan bagi rakyat yang kita wakili,” tandasnya.
Konsultasi Pembicara MIKTA yang ke-10 mengusung tema “Aksi Terkoordinasi Parlemen untuk Membangun Dunia yang Lebih Damai, Seimbang, dan Adil.”