Ketua MPR RI Mendorong Penguatan Sistem Ketahanan Maritim Indonesia
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendorong upaya penguatan sistem ketahanan dan keamanan maritim Indonesia melalui strategi diplomasi maritim serta peningkatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Bamsoet menekankan pentingnya penguatan ini, mengingat kondisi geografis Indonesia yang sangat strategis, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada, mencapai 99.083 km.
“Dalam konteks ini, Indonesia memiliki potensi maritim yang besar, namun juga dihadapkan pada berbagai tantangan seperti perompakan, penyelundupan, dan terorisme maritim,” ujar Bamsoet dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Senin.
Pernyataan dukungan ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara bedah buku berjudul “Diplomasi Sang Hiu Kencana” yang diselenggarakan secara virtual oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) TNI Laksamana TNI Muhammad Ali di Hanggar Kapal Selam Komando Armada II di Surabaya.
Sebagai Ketua DPR RI ke-20, Bamsoet mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki lautan terluas keenam di dunia setelah Prancis, Amerika Serikat, Australia, Rusia, dan Inggris.
Dalam konteks ini, ia mendukung upaya peningkatan alutsista dan kesejahteraan prajurit TNI AL, dengan memanfaatkan diplomasi maritim dan peran polisional, khususnya melalui kapal selam.
Bamsoet menegaskan bahwa melalui prinsip Trinitas TNI AL, yakni peran militer, diplomasi, dan polisional, terutama dengan pemanfaatan kapal selam, diharapkan dapat menciptakan laut Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera.
Dijelaskannya bahwa kapal selam memiliki efek pencegahan yang tinggi dalam menjaga keamanan laut Indonesia, berkat kemampuannya untuk bergerak diam-diam dan menyerang dari bawah laut, menjadikannya sebagai alat pertahanan yang sangat efektif.
Sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir dan Warga Kehormatan Satuan Kapal Selam TNI AL, Bamsoet menekankan pentingnya peningkatan kemampuan dan profesionalisme prajurit TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan wilayah maritim Indonesia.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya fungsi diplomasi kemaritiman sebagai representasi Indonesia di dunia internasional.
Bamsoet juga memberikan apresiasi terhadap kesuksesan TNI AL dalam menyelenggarakan Latihan Gabungan Multilateral Komodo (MNEK) 2023 di Makassar pada Juni 2023, yang diikuti oleh Angkatan Laut dari 36 negara, sebagai upaya membangun kepercayaan, memperkuat citra positif, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam kerjasama maritim global.