Ketua MPR RI Mengajak untuk Memperkuat Nilai-Nilai Kebangsaan Melalui Pancasila
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan bahwa Pancasila, sebagai pandangan hidup yang menyatukan beragam arus pemikiran, memiliki peran fundamental dalam mempersatukan kebangsaan Indonesia yang majemuk dalam keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Menurutnya, Pancasila terbukti mampu menghadapi berbagai tantangan sejarah dan mempertahankan kesatuan Indonesia hingga saat ini.
Sebagai ideologi dan dasar negara, nilai-nilai Pancasila menjadi inspirasi bagi pengaturan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila juga menjadi sumber jati diri, moralitas, dan pedoman keselamatan bangsa.
“Pancasila juga menjadi landasan pokok dan fundamental bagi penyelenggaraan negara. Rumusan sila-sila Pancasila secara yuridis-konstitusional sah, berlaku, dan mengikat seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, serta setiap warga negara, tanpa terkecuali,” kata Bamsoet dalam keterangannya.
Pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Persatuan Putra-Putri Angkatan Udara (PPPAU) di komplek MPR Jakarta, Bamsoet menjelaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menyerap nilai-nilai baru yang bermanfaat bagi kehidupan bersama. Namun, dihadapkan dengan tantangan global dan kemajuan teknologi informasi, implementasi Pancasila harus menghadapi kompleksitas dan dinamika yang semakin tinggi.
“Derasnya arus globalisasi didukung oleh kemajuan teknologi informasi telah membawa masuknya berbagai ideologi alternatif melalui media informasi, yang mudah dijangkau oleh generasi muda. Ini termasuk paham radikalisme, ekstremisme, hingga gaya hidup hedonisme dan konsumerisme,” ujarnya.
Bamsoet juga mengingatkan tentang fenomena eksklusivisme sosial yang menguatkan politisasi identitas, serta polarisasi dan fragmentasi sosial berbasis SARA. Tantangan ini menunjukkan perlunya langkah serius untuk memperkuat nilai-nilai dan wawasan kebangsaan, khususnya bagi generasi muda yang menjadi motor penggerak pembangunan nasional.
“Generasi muda adalah sumber daya manusia yang akan menentukan peradaban dan masa depan Indonesia. Pentingnya memperkuat ideologi dan semangat nasionalisme bagi mereka adalah agar tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga kaya akan karakter dan tetap terhubung dengan akar budaya bangsa,” tutup Bamsoet.