KLHK Menggelar Pasar RHL Menyajikan Produk Pertanian Agroforestri
Bandung, Penjuru – Pasar RHL, yang merupakan hasil dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Menurut Dyah Murtiningsih, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) KLHK, acara ini diadakan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta dari tanggal 18 hingga 19 Maret 2024. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat hasil rehabilitasi hutan dan lahan
Di Jakarta pada hari Selasa, dia menyatakan, “Ini merupakan suatu gerakan bagi masyarakat untuk lebih gemar menanam. Silakan menanam di lokasi terbuka, kami telah menyiapkan bibitnya.”
Menurut ayah, PDASRH memiliki persemaian bibit di seluruh Indonesia yang tersedia untuk semua orang. Akibatnya, operasi pasar RHL bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat selain mendorong masyarakat untuk menunjukkan kepedulian terus-menerus terhadap lingkungan dan pemulihan ekosistem.
Buah-buahan dan hasil hutan lainnya dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara di antara hasil panen yang dihasilkan oleh berbagai kelompok masyarakat yang terlibat dalam program RHL di berbagai wilayah Indonesia. Kopi, petai, alpukat, jambu mete, kemiri, minyak kayu putih, madu, dan berbagai rempah-rempah adalah produk yang dijual.
Kebun Bibit Rakyat (KBR), yang terletak di Pemali Jratun di wilayah Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan menghasilkan buah dan kayu, adalah salah satu produk yang dipamerkan. Terletak di lereng Gunung Patiayam, Desa Sukobubuk, Kecamatan Mangorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, adalah lokasi KBR yang menerima manfaat ini.
KLHK telah berhasil merehabilitasi lahan seluas 1,9 juta hektar melalui program RHL melalui PDASRH dari tahun 2015 hingga 2023. Skema agroforestry adalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam program ini, yang memungkinkan petani yang tinggal di sekitar hutan untuk menanam berbagai tanaman yang menghasilkan hasil panen yang berkelanjutan.
Menurutnya, skema agroforestry membantu keberlanjutan lingkungan dengan memberikan masyarakat keuntungan dari hasil panen selain meningkatkan pendapatan mereka.
Dyah menyatakan bahwa ke depan, Pasar RHL akan diadakan setidaknya dua bulan sekali sesuai dengan arahan Menteri LHK.
Pada pembukaan Pasar RHL sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, mengatakan bahwa berbagai buah dan hasil panen yang tersedia di sana menunjukkan bahwa menanam pohon memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Dia mengatakan bahwa RHL saat ini harus berpartisipasi secara luas dalam aktivitas masyarakat untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga lingkungan dan memberikan nilai ekonomi.