KNEKS Menyusun Strategi Nasional Literasi Syariah Melalui Sinergi Kementerian/Lembaga
Strategi Nasional Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah (Stranas) dibuat oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga (K/L).
Sutan Emir Hidayat, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, mengatakan bahwa mereka sedang mengatur rencana program untuk setiap K/L untuk dua tahun ke depan. Tujuannya adalah agar program-program tersebut dapat diintegrasikan.
Emir menjelaskan bahwa strategi ini dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah literasi yang disebabkan oleh ketidakselarasan program yang sudah ada. Karena banyak institusi menjalankan program literasi masing-masing, tujuan literasi tidak terdistribusi dengan baik.
Inisiatif penciptaan Stranas berasal dari tujuan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, yang menargetkan tingkat literasi ekonomi syariah di Indonesia mencapai 50% pada tahun 2025. Ini terlepas dari fakta bahwa, menurut survei Bank Indonesia (BI) pada tahun 2022, indeks literasi ekonomi syariah nasional hanya berada pada 23,3%.
Emir menyatakan, “Targetnya lima puluh persen pada tahun 2025 akhir. Itu memang suatu arahan yang sangat berat, tapi kami usahakan semaksimal mungkin.”
KNEKS berharap Stranas disetujui dan diterapkan sebelum pergantian presiden tahun depan. Ini akan memungkinkan strategi ini diterapkan oleh seluruh K/L meskipun ada pergantian pemerintahan.
Emir mengatakan, “Harapan kami ini bukan hanya strategi yang cepat dan tidak menjalani. Kami berharap strategi ini bisa digunakan oleh seluruh kementerian atau lembaga.”
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengklaim bahwa literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia belum ideal, dengan tingkat saat ini sebesar 23,3%. Oleh karena itu, peningkatan literasi, bersama dengan peningkatan pangsa pasar, menjadi fokus utama dalam mendukung ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.