Untuk meningkatkan hasil pertanian kopi di Bumi Rafflesia, pemerintah provinsi Bengkulu, pemerintah kabupaten Kepahiang, dan TNI telah bekerja sama.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mendukung upaya Pangdam II Sriwijaya dan Danrem 041 Garuda Emas untuk meningkatkan hasil kopi petani. Kegiatan pemupukan kembali ini diharapkan dapat meningkatkan produksi kopi per hektar menjadi lebih dari 2 ton per tahun. Produksi kebun kopi Bengkulu saat ini berkisar antara 800 hingga 1.200 kg per hektar per tahun, jauh di bawah standar produksi beberapa negara Asia yang mencapai 1,8 hingga 2,5 kg per hektar per tahun.
Gubernur Rohidin mengatakan bahwa pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk memberikan bantuan bibit kopi kepada petani yang memiliki lahan seluas 500 hektar, dan dia menekankan betapa pentingnya kesiapan lahan dan petani untuk membantu upaya ini.
Untuk meningkatkan produktivitas kopi di Kepahiang, Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil, mengatakan ada dua strategi yang digunakan: program penanaman ulang (re-planting) dan optimalisasi pohon kopi. Dia berharap upaya ini akan memberikan hasil terbaik dalam waktu sekitar 2,5 tahun, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepahiang.
Selama perjalanannya ke Jerman, Belanda, dan Belgia, Pangdam II Sriwijaya mencicipi kopi dari pabrik kopi di negara-negara tersebut. Menurutnya, rasa kopi Bengkulu mirip dengan kopi Eropa.