Kominfo Ancam Menutup Twitter Karena Mengizinkan Konten Porno

Kominfo Ancam Menutup Twitter Karena Mengizinkan Konten Porno

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan tanggapannya terkait kebijakan baru Twitter yang mengizinkan pengguna untuk membagikan konten dewasa dan kekerasan. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kasong, menegaskan bahwa pornografi dilarang di Indonesia berdasarkan Undang-Undang yang ada.

Usman menjelaskan bahwa Indonesia telah memiliki mekanisme untuk mencegah penyebaran pornografi di ranah digital, seperti dengan penggunaan filter kata kunci terkait. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi kepada Twitter jika melanggar aturan terkait pornografi di Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

“Kominfo bisa mengambil tindakan dari teguran, penghapusan konten, hingga penutupan akses (Twitter),” tegas Usman.

Kebijakan Konten Seksual Twitter

Twitter, yang dikenal sebagai media sosial X dalam artikel tersebut, telah mengumumkan kebijakan baru yang mengizinkan peredaran konten dewasa atau pornografi. Dalam pernyataannya, Twitter menyatakan bahwa pengguna dapat membagikan konten seksual selama disukai oleh pengguna lain yang melihatnya dan diberi label dengan jelas.

X berargumen bahwa konten dewasa yang menampilkan ekspresi seksual merupakan bentuk ekspresi artistik yang sah dan bahwa mereka percaya pada otonomi orang dewasa untuk terlibat dalam pembuatan konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman pribadi.

Namun, aturan konten seksual Twitter menegaskan bahwa konten tersebut tidak berlaku bagi anak-anak dan pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya. Pengguna di bawah 18 tahun atau penonton yang tidak mencantumkan tanggal lahir di profilnya tidak dapat mengklik untuk melihat konten tersebut.

Ciri-ciri Konten Dewasa Yang Dilarang

Twitter juga menetapkan kriteria yang mengindikasikan konten masuk dalam kategori dewasa, antara lain :

• Menggambarkan ketelanjangan orang dewasa
• Berisi perilaku seksual yang bersifat pornografi atau dibuat untuk menimbulkan gairah seksual
• Foto atau animasi bergambar dewasa yang dihasilkan AI, kartun, hentai, atau anime
• Berisi ketelanjangan penuh atau sebagian, termasuk foto anggota tubuh
• Ada perilaku seksual eksplisit, tersirat, atau tindakan simulasi bersifat seksual

Pengguna yang akan mengunggah konten dewasa di Twitter harus mengubah pengaturan media pada aplikasi tersebut agar ada peringatan konten sensitif. Pemblokiran konten dewasa dari akun Twitter yang tidak ingin melihatnya juga dapat diatur melalui pengaturan media sosial itu.

Selain konten dewasa, Twitter juga membolehkan pengguna untuk membagikan konten kekerasan yang tidak mencolok, tidak menunjukkan banyak darah, dan bukan kekerasan seksual. Namun, konten yang mengandung ancaman, hasutan, atau mengagungkan kekerasan tidak diperbolehkan.