Komisi VII Memperjuangkan Kenaikan Anggaran BRIN
Menurut Ribka Tjiptaning Proletariyati, anggota Komisi VII DPR RI, sangat penting bahwa Komisi VII mendukung peningkatan anggaran untuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam sebuah video pendek yang disiarkan pada hari Selasa melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Ribka menyatakan, “Dana yang dialokasikan untuk BRIN masih sangat minim, ini harus diperjuangkan oleh Komisi VII.”
Ribka menganggap peningkatan anggaran BRIN memiliki nilai strategis, terutama untuk meningkatkan riset di Indonesia. Dengan anggaran yang cukup, BRIN dengan sumber daya manusia berkualitas tinggi dapat mengembangkan berbagai inovasi yang mendukung kemajuan negara.
Keunggulan BRIN adalah kemampuan untuk melakukan riset dari hal-hal yang tidak terduga, mulai dari inovasi dasar hingga pembuatan pesawat.
Menurut Mulyanto, anggota Komisi VII DPR RI, anggaran total BRIN pada tahun 2023 mencapai 6,5 triliun, tetapi hanya sekitar 2,2 triliun dialokasikan untuk riset nasional, yang dianggap sebagai anggaran terendah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
BRIN mengusulkan anggaran sebesar Rp699,4 miliar untuk pendanaan riset dan inovasi untuk tahun 2024. Dana ini akan berasal dari dana abadi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan APBN, dan akan digunakan untuk berbagai program, seperti Kompetisi Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM) sebesar 500 miliar, Ekspedisi RIIM sebesar 137,5 miliar, Startup RIIM sebesar 24,9 miliar, Invitasi RIIM sebesar 30 miliar, Kolaborasi RIIM sebesar 5 miliar, dan Pengujian Produk.
Agus Haryono, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, mengimbau para peneliti dari lembaga riset, institusi pendidikan tinggi, dan perusahaan untuk mengajukan proposal penelitian. Ini adalah hasil dari skema pendanaan yang transparan dan kompetitif.
Dalam peluncuran Pendanaan Riset dan Inovasi 2024 di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa, 6 Februari, Agus menyatakan, “Untuk tahun ini, kami telah mengusulkan anggaran kepada LPDP, dengan nilai mendekati 700 miliar.”