Komisi VIII DPR RI Menilai Perlu Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menyoroti pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi bencana. Dalam sebuah video singkat yang disampaikan melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta pada hari Kamis, Ace Hasan menyatakan perlunya upaya khusus baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk memastikan adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Komisi VIII DPR RI mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan koordinasi yang lebih intensif terkait penanganan bencana. Menurut Ace Hasan, diperlukan regulasi yang tepat agar pemerintah pusat dan daerah memiliki tanggung jawab yang seimbang dalam mengalokasikan dana untuk pencegahan dan penanganan bencana.
Ace Hasan juga menyoroti keterbatasan penggunaan dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam upaya mitigasi dan tanggap darurat bencana. Dia mengkritik bahwa kinerja BNPB saat ini belum benar-benar berfokus pada mitigasi bencana, melainkan lebih bersifat responsif terhadap kejadian bencana.
Keterbatasan tersebut mengakibatkan BNPB sulit mengambil langkah antisipatif terhadap terjadinya bencana alam di daerah. Ace Hasan menekankan bahwa pemanfaatan dana siap yang tergantung pada terjadinya bencana membuat BNPB kesulitan membantu daerah dalam menyediakan infrastruktur kebencanaan dan kebutuhan logistik.
Saat ini, BNPB sedang meningkatkan kesiapsiagaan bencana melalui edukasi. Kepala BNPB, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto, telah mengungkapkan bahwa mitigasi bencana telah dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan tingkat dasar maupun tingkat lanjutan. Fokus edukasi saat ini adalah pada peringatan dini bencana.
BNPB, bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) dan kementerian terkait, sedang mengembangkan teknologi peringatan dini. Hal ini terbukti efektif saat terjadi peningkatan status Gunung Ruang dari tahap 3 (siaga) ke tahap 4 (awas), di mana masyarakat berhasil dievakuasi tanpa ada korban jiwa.