Komnas Perempuan Mengimbau Semua Pihak Menjaga Keamanan dan Perdamaian Pemilu 2024
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menegaskan bahwa keamanan dan perdamaian sangat penting selama penyelenggaraan pemilihan umum 2024. Menurut Mariana Amiruddin, Wakil Ketua Komnas Perempuan, pencegahan kekerasan dalam pemilihan harus didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, Hak Asasi Manusia (HAM), dan perlindungan kelompok rentan daripada memihak kelompok tertentu.
Mariana menyatakan dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis bahwa upaya ini sangat penting, terutama mengingat kejadian buruk yang terjadi pada Pemilu sebelumnya, yang terjadi pada tanggal 21 dan 22 Mei 2019.
Dia mengatakan, “Suasana Pemilu pada waktu itu dipenuhi kericuhan yang menyebabkan beberapa orang meninggal dan dampaknya terasa langsung maupun tidak langsung pada perempuan.”
Karena kericuhan tersebut, banyak orang membakar, menyalakan petasan dan kembang api, melempar batu, dan ada massa tambahan di beberapa tempat di Jakarta seperti Tanah Abang, Petamburan, Thamrin, Slipi, Jatinegara, dan Otista.
Mariana menekankan bahwa konflik identitas yang semakin meningkat selama lima tahun terakhir dianggap sebagai penyebab kericuhan, yang merusak persatuan masyarakat.
Dia juga menyatakan bahwa ini adalah gabungan dari acara sebelumnya, seperti Pemilihan Presiden 2014, Pemilihan Gubernur 2017, dan mencapai puncaknya pada Pemilihan Presiden 2019.
Dengan mempertimbangkan pengalaman sebelumnya, Komnas Perempuan mendorong semua pihak yang terlibat dalam Pemilu 2024, termasuk petugas keamanan dan peserta pemilihan, untuk memprioritaskan keamanan dan perdamaian sebagai prioritas utama. Diharapkan bahwa pendekatan yang objektif dan berdasarkan prinsip kemanusiaan akan membantu mencegah kekerasan yang merugikan masyarakat, terutama yang melibatkan perempuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.