Kontak Harian dengan Anak Muda Meningkatkan Risiko Pneumonia pada Lansia
Studi terbaru yang dikutip dari Medical Daily menyoroti peningkatan risiko terjangkitnya bakteri penyebab pneumonia pada orang lansia akibat kontak harian dengan anak-anak muda. Dalam studi yang akan dipresentasikan pada European Congress of Clinical Microbiology and Infectious Diseases (ECCMID 2024) di Barcelona, Spanyol, ditemukan bahwa orang dewasa di atas 60 tahun yang memiliki interaksi harian dengan anak-anak memiliki enam kali lipat lebih banyak risiko terkolonisasi oleh bakteri penyebab pneumonia dibandingkan dengan yang tidak memiliki kontak dengan anak-anak.
Bakteri yang disebut Streptococcus pneumoniae atau pneumokokus terkait dengan sejumlah infeksi seperti pneumonia, sepsis, dan meningitis. Pneumonia pneumokokus, salah satu kondisi yang disebabkan oleh bakteri ini, adalah penyebab utama rawat inap di AS dengan lebih dari 150.000 kasus setiap tahun. Meskipun anak-anak di bawah 5 tahun merupakan kelompok rentan, bakteri ini juga berdampak pada orang dewasa, menyumbang 10 persen hingga 30 persen kasus pneumonia yang didapat dari masyarakat.
Menurut temuan studi ini, kontak dengan anak-anak di bawah usia 10 tahun, terutama yang bersifat harian atau sering, secara signifikan meningkatkan risiko terkolonisasi oleh bakteri penyebab pneumonia pada orang dewasa lanjut usia. Studi jangka panjang yang dilakukan di New Haven, Connecticut, melibatkan 183 orang dewasa dengan usia rata-rata 70 tahun dari 93 rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontak baru-baru ini dengan anak-anak muda meningkatkan tingkat akuisisi bakteri tersebut, bahkan hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kontak.
Penulis utama studi, Dr. Anne Wyllie dari Yale School of Public Health, menyoroti bahwa tidak terdapat bukti jelas tentang transmisi bakteri pneumokokus dari dewasa ke dewasa. Namun, transmisi terbesar terjadi antara orang dewasa yang memiliki kontak sering dengan anak-anak. Hal ini menegaskan pentingnya vaksinasi terhadap infeksi pneumokokus pada orang dewasa lanjut usia, terutama di komunitas di mana anak-anak menerima vaksinasi dengan tingkat tinggi.
Meskipun vaksinasi anak-anak telah berhasil mengurangi angka infeksi pneumokokus lebih dari 90 persen sejak diperkenalkan pada tahun 2000 di AS, penurunan ini tidak terlihat pada orang dewasa lanjut usia. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar vaksinasi terhadap infeksi pneumokokus diperluas kepada orang dewasa lanjut usia untuk mengurangi transmisi dan risiko penyakit yang serius.
Studi ini menunjukkan bahwa vaksinasi orang dewasa dapat memberikan manfaat tambahan dalam melindungi individu dari infeksi pneumokokus, terutama di komunitas dengan tingkat kontak yang tinggi antara orang dewasa dan anak-anak.