Di Semester I 2023, Industri Manufaktur Nonmigas Berkontribusi 27,4 Persen terhadap Penerimaan Pajak
Menurut Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri manufaktur nonmigas memainkan peran yang signifikan dalam kontribusi penerimaan pajak, yang mencapai Rp970,20 triliun pada Semester I tahun 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyatakan bahwa penerimaan pajak dari industri pengolahan sedang menurun, menurut Febri. Namun demikian, metrik yang ada terus menunjukkan bahwa sektor ini masih produktif dan harus dipertahankan.
Menurut survei yang dilakukan oleh S&P Global terhadap lebih dari 40 negara di seluruh dunia, sekitar 61,9 persen dari negara-negara tersebut mengalami kontraksi yang ditunjukkan oleh PMI di bawah angka 50. Indeks Manajer Pembelian (PMI) dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) adalah dua indikator yang menjadi acuan.
Namun, nilai PMI manufaktur Indonesia di atas 50, yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan industri yang positif, telah berlangsung selama dua puluh dua bulan berturut-turut, atau hampir dua tahun.
Laporan S&P Global menyatakan bahwa industri manufaktur Indonesia telah mengalami ekspansi yang signifikan; nilai PMI meningkat dari 50,3 pada Mei 2023 menjadi 52,5 pada Juni 2023. Peningkatan permintaan baru mendorong produksi dan penambahan tenaga kerja.
Menurut Indeks Kepercayaan Industri (IKI), yang dirilis oleh Kemenperin, IKI pada Juni 2023 mencapai 53,93, meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan IKI di 21 subsektor industri.
Tingkat utilisasi dari Januari hingga Juni 2023 berada di sekitar 70%, menunjukkan tingkat produksi industri yang agak stabil dibandingkan tahun 2021-2022 dan kembali ke kondisi sebelum pandemi yang sekitar 76%.
Sebagai salah satu dari sepuluh negara dengan kontribusi tertinggi sektor manufaktur terhadap output global, Indonesia terus berusaha meningkatkan produktivitas dan daya saing industri. Untuk mengoptimalkan nilai tambah komoditas di dalam negeri, Kemenperin menerapkan kebijakan industrialisasi berbasis hilirisasi industri.
Pengaruh ekspor komoditas yang diolah lebih besar daripada hanya mengekspor bahan mentah menunjukkan bahwa kontribusi industri terhadap devisa negara semakin besar.
Antara Januari dan Juni 2023, investasi manufaktur mencapai Rp270,3 triliun, naik sekitar 17% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini membantu hilirisasi industri dengan meningkatnya jumlah proyek industri di seluruh Indonesia.
Jumlah investasi yang meningkat menunjukkan bahwa para investor optimistis dan percaya pada kondisi industri Indonesia. Pada Agustus 2022, jumlah tenaga kerja baru yang diciptakan oleh investasi mencapai 19,11 juta orang, atau 14,13% dari total tenaga kerja, bahkan melampaui jumlah tenaga kerja sektor industri sebelum pandemi Covid-19.
Industri yang semakin maju meningkatkan penerimaan negara dengan meningkatkan pajak perorangan pekerja industri.