Sultan Rifat Alfatih Kembali Bicara setelah Delapan Bulan Perawatan
Sultan Rifat Alfatih, yang terperangkap oleh kabel fiber optik milik PT Bali Towerindo Sentra, kini mampu berbicara lagi setelah menjalani perawatan intensif selama delapan bulan.
Orang tua Sultan, Fatih NH, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan Sultan mengalami kemajuan signifikan berkat perawatan yang dilakukan oleh tim dokter dari rumah sakit Polri, RSCM, dan Fatmawati.
“Ketika diuji bicara, suara Sultan sudah kembali. Saya sangat terkejut,” ujar Fatih kepada media di Jakarta pada Kamis.
Kemampuan bicara Sultan Rifat pulih setelah dilakukan penyuntikan lemak pada pita suaranya pada tanggal 22 Agustus, serta perawatan napas dengan bantuan alat bantu napas yang masih dipasang di lehernya setelah beberapa kali operasi.
Tim medis juga memberikan latihan intensif untuk meningkatkan gerakan mulut, lidah, napas, dan menelan Sultan.
Tim dokter yang terdiri dari dokter rumah sakit Polri di bawah pimpinan dr. Yosita Rachman dan dr. Fauziah Fardizza, seorang dokter ahli Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dari RSCM, terus memberikan dorongan dan motivasi kepada Sultan Rifat agar dapat berbicara dan menelan kembali.
Saat ini, Sultan Rifat masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, dengan perhatian khusus dari Kapolri, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
Meskipun masih memerlukan selang untuk makan, berat badan Sultan telah meningkat, dan rencananya akan menjalani operasi lanjutan pada Jumat (8/9).
Sementara itu, terkait tanggung jawab PT Bali Towerindo Sentra, Tbk., Fatih NH mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada implementasi yang diterima, meskipun telah melibatkan kantor Menkopolhukam untuk proses negosiasi.
Polda Metro Jaya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus ini berdasarkan laporan dari keluarga Sultan Rifat. Fatih NH dan beberapa saksi telah diperiksa oleh Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait kasus kabel fiber optik tersebut.
Sultan Rifat Alfatih, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, menjadi korban kecelakaan yang melibatkan kabel optik yang terjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari. Kejadian tersebut berawal ketika Sultan mengendarai sepeda motor di belakang sebuah mobil yang tidak menyadari adanya kabel fiber optik yang tersangkut pada mobil tersebut. Mobil tersebut terus melaju, menyeret kabel tersebut dan akhirnya melukai Sultan yang berada di belakangnya.