KPPPA : Pencegahan Anak Menjadi Pelaku Kekerasan Seksual adalah Tanggung Jawab Bersama
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menekankan bahwa pencegahan anak menjadi pelaku kekerasan seksual merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan sekolah.
Menurut Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, dalam konteks ini, kerja sama antara orang tua dan sekolah sangat penting untuk mencegah anak-anak terlibat dalam kekerasan seksual serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu.
Nahar menyoroti perlunya memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada anak-anak sejak dini, yang mencakup pembahasan tentang batasan pribadi, penghargaan terhadap tubuh sendiri dan orang lain, serta hubungan yang sehat.
Selain itu, pentingnya menciptakan komunikasi terbuka antara orang tua, sekolah, dan anak, sehingga anak merasa nyaman untuk berbicara tentang isu-isu yang sensitif, termasuk tentang seksualitas. Orang tua dan sekolah harus bersedia mendengarkan tanpa menilai serta memberikan dukungan dan panduan yang sesuai.
Orang tua dan sekolah juga diminta untuk memantau aktivitas anak-anak, baik di dunia nyata maupun online, dengan membatasi akses anak-anak ke materi yang tidak pantas dan menjaga pengawasan yang tepat terhadap interaksi sosial mereka.
Selain itu, orang tua dan pihak sekolah diimbau untuk menjadi contoh yang baik dalam berperilaku positif bagi anak, menunjukkan bagaimana berkomunikasi dengan hormat, menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat, dan memperlakukan orang lain dengan baik.
Pentingnya mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya persetujuan dalam semua interaksi sosial juga disoroti. Anak perlu memahami bahwa tidak ada yang boleh memaksa atau merugikan orang lain secara seksual tanpa persetujuan yang jelas.
Kasus baru-baru ini yang mengejutkan tentang pencabulan dan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak terhadap korban anak di Sukabumi, Jawa Barat, menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan ini. Kebijakan yang lebih tegas serta peran aktif dari semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, dan pemerintah, menjadi kunci dalam mencegah kasus-kasus serupa terjadi di masa depan.