KPU Berharap Tidak Ada Penambahan Anggota KPPS yang Meninggal
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, berharap agar jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal akibat kelelahan tidak bertambah.
“Diharapkan tidak bertambah, karena sudah dilakukan upaya-upaya kita. Tes kesehatan, pembatasan usia, dan upaya lainnya sudah kita lakukan,” ujar Afif di Jakarta pada hari Selasa.
Menurutnya, KPU telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk kerja sama dengan pemerintah daerah dalam memberikan santunan kepada keluarga korban.
Selain itu, KPU juga telah menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) bagi semua anggota KPPS sebagai bagian dari skema untuk meringankan beban kerja.
Afif menegaskan bahwa bimbingan teknis kali ini berbeda dari pemilu sebelumnya, di mana hanya ketua dan satu anggota KPPS yang turut serta. “Kali ini bimtek dilakukan secara serentak dan menyeluruh,” tambahnya.
Sejauh ini, 4 anggota KPPS dilaporkan meninggal dunia pada hari Selasa. Karena kelelahan dan kecelakaan, antara lain :
- Rita Setyaningsih (41 tahun), anggota KPPS di Magetan, Jawa Timur, meninggal pada Senin (12/2). Rita diduga kelelahan setelah menghadiri rapat KPPS sehari sebelumnya dan memiliki riwayat penyakit hipertensi.
- Wahyu Jatmiko (43 tahun), ketua KPPS di Wonosobo, Jawa Tengah, meninggal pada Minggu (11/2) saat mempersiapkan lokasi TPS. Dia memiliki riwayat penyakit diabetes sebelumnya.
- Dua anggota KPPS di Kebumen, Jawa Tengah, meninggal akibat kecelakaan pada Sabtu (10/2) setelah motor yang mereka kendarai menabrak truk di Jalan Raya Karanganyar-Gombong.
- Danang Aryan Saputra (20 tahun), anggota KPPS di Ponorogo, Jawa Timur, juga meninggal setelah motor yang dikendarainya terlibat tabrakan dengan pikap di Desa Ngraket, Kecamatan Balong, bersama seorang rekannya.