KPU : Caleg Harus Ajukan Pengunduran Diri Sebelum Terbitnya Keppres Pengesahan
Bandung, Penjuru – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari, mengungkapkan bahwa para calon anggota legislatif (caleg) yang ingin mengajukan surat pengunduran diri harus melakukannya sebelum Keputusan Presiden (Keppres) tentang pengesahan penetapan hasil penghitungan suara pemilihan umum untuk DPR RI, DPRD I, dan DPRD II secara nasional diterbitkan.
“Harus maksimal sebelum diterbitkan Keppres pengesahan,” kata Hasyim ketika ditanya di Jakarta pada hari Jumat.
Ia juga menyebutkan bahwa persyaratan untuk pengunduran diri adalah dengan mengajukan surat pengunduran diri. Selain itu, jika ada partai politik yang ingin memberhentikan caleg terpilih, maka harus ada surat keterangan (SK) dari partai politik tersebut yang menegaskan pemberhentian sebagai anggota partai.
“Selanjutnya, dokumen yang menunjukkan bahwa tidak ada sengketa antara calon dengan partai politik (di dalam mahkamah partai atau pengadilan),” ujarnya.
Sebelumnya, pada hari Selasa (12/3), KPU RI menerima surat pengunduran diri dari Ratu Ngadu Bonu Wulla yang disampaikan oleh saksi dari Partai NasDem kepada Anggota KPU RI August Mellaz yang sedang memimpin “Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional” panel B.
“Baik, terima kasih kepada saksi dari Partai NasDem. Tentu, suratnya kami terima. Nanti kami akan mempelajarinya sendiri,” kata Mellaz di Gedung KPU RI, Jakarta, pada hari Selasa.
Mellaz kemudian menegaskan bahwa substansi surat pengunduran diri tersebut tidak akan disampaikan dalam forum rekapitulasi.
“Kami juga tidak akan menyampaikan substansi surat tersebut dalam forum ini karena prosesnya adalah rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk pemilihan Presiden-Wakil Presiden, DPR, dan DPD untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” katanya.
Sementara itu, saksi dari Partai NasDem menyatakan bahwa surat pengunduran diri tersebut berasal dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
“Saya ingin menyampaikan bahwa ada surat dari Ketua Umum Partai NasDem kepada KPU dan juga akan disampaikan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI terkait dengan pengunduran diri calon anggota legislatif nomor urut 5 di NTT II,” kata saksi tersebut.
Saksi dari Partai NasDem menjelaskan bahwa alasan pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla adalah sesuai dengan kehendak yang bersangkutan.
“Alasan pengunduran diri sesuai dengan kehendak yang bersangkutan dan disertai dengan meterai. Karena suratnya ditujukan kepada KPU RI, saya tidak berwenang untuk membacanya, dan lampiran juga termasuk di dalamnya. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan dalam forum ini bahwa calon anggota legislatif dari Partai NasDem nomor urut 5 di Dapil NTT II menyatakan pengunduran diri,” ucapnya.
Berdasarkan rekapitulasi yang disahkan oleh KPU RI, Ratu Ngadu Bonu Wulla, yang merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024, memperoleh 76.331 suara.
Legislator Komisi IX DPR RI tersebut meraih suara terbanyak dibandingkan dengan enam calon lainnya dari Partai NasDem di Dapil NTT II. Di posisi kedua, caleg nomor urut 1, mantan Gubernur NTT periode 2018-2023, Victor Bungtilu Laiskodat, mendapatkan 65.359 suara.
Secara keseluruhan, Partai NasDem bersama dengan caleg partai politik tersebut meraih 207.732 suara, yang melibatkan 10.831 orang yang hanya memilih partai tersebut.
