KSSK : Perekonomian dan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Tetap Terjaga Sepanjang 2023
Menurut Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), kondisi sistem keuangan dan perekonomian Indonesia akan tetap stabil sepanjang tahun 2023 dan mampu mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pada konferensi pers KSSK yang diadakan di Jakarta pada hari Selasa, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuat pernyataan ini.
Meskipun perlambatan ekonomi dan ketidakpastian di pasar keuangan global, Sri Mulyani menyatakan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal IV-2023 tetap baik. Dia menjelaskan bahwa kekuatan sistem keuangan domestik serta kerja sama dan kerja sama yang kuat dari seluruh bagian KSSK mendorong hasil positif ini.
Sri Mulyani menyatakan bahwa KSSK akan tetap berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk menjaga perekonomian Indonesia ke depannya. Langkah ini akan dicapai pada tahun ini dengan meningkatkan perhatian terhadap risiko perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global.
Bank Dunia memproyeksikan penurunan pertumbuhan ekonomi global dari 3% pada 2022 menjadi hanya 2.5% pada 2023 dan diperkirakan akan melemah lebih lanjut menjadi 2% pada 2024. Akibatnya, situasi ekonomi pada tahun 2024 diharapkan lebih lemah dari tahun 2023.
Sebagai anggota KSSK, Sri Mulyani, bersama dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, terus memantau perkembangan perekonomian domestik sambil mempertimbangkan risiko global yang mungkin memengaruhi Indonesia.
Menkeu menyatakan bahwa sebagai anggota KSSK, mereka terus berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko perlambatan ekonomi global dan berlanjutnya ketidakpastian pada tahun 2022.